Bukalah matamu untuk membuka semua kemungkinan dan raih cita-citamu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

 

Peningkatan kualitas pembelajaran, dalam prosesnya, dipengaruhi oleh media yang digunakan sebagai salah satu faktor penting kegiatan pembelajaran. Faktor lain yang pengaruhnya penting dalam aktivitas pembelajaran ialah: guru / dosen atau fasilitator, input dan output peserta didik, serta sumber penunjang belajar lainnya. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam membantu proses pembelajaran, juga merupakan salah satu substansi yang ikut menentukan keberhasilan belajar. Secara umum, media diartikan sebagai sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) untuk mencapai proses dan hasil instruksional secara efektif dan efisien serta supaya tujuan pembelajaran tercapai dengan mudah.

Pemanfaatan media yang baik dalam proses pembelajaran harus didasarkan pada kriteria pemilihan yang objektif, berdasarkan tujuan pembelajaran (standar kompetensi dan kompetensi dasar) yang akan dicapai, strategi kegiatan pembelajaran, dan sistem evaluasinya. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan (prioritas) pengadaan media adalah; relevansi pengadaan media, kelayakan pengadaan media, dan kemudahan pengadaan media (Rohani, 1997: 28). Berdasarkan ketiga faktor tersebut, maka dalam memberikan prioritas pengadaan media perlu kiranya diadakan pengukuran untuk ketiga faktor tersebut sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan. Maksudnya disesuaikan dengan karakteristik dan tingkat perkembangan peserta didik. Disadari bahwa setiap media, selain memiliki keunggulan, juga mempunyai kelemahan dan keterbatasan, sehingga pemilihan dan pemanfaatan media perlu memperhatikan kriteria sebagai berikut:

  • Tujuan; media hendaknya menunjang tujuan yang telah dirumuskan.
  • Ketepatgunaan (validitas); tepat dan berguna bagi pemahaman bahan yang dipelajari.
  • Keadaan peserta didik; kemampuan daya pikir dan daya tangkap peserta didik serta besar kecilnya kelemahan peserta didik perlu dipertimbangkan.
  • Ketersediaan; pemilihan perlu memperhatikan ada atau tidaknya media disekolah atau lembaga serta mudah sulitnya diperoleh.
  • Mutu teknis; media harus memiliki kejelasan dan kualitas yang baik.
  • Biaya; hal ini merupakan pertimbangan bahwa biaya yang dikeluarkan apakah seimbang dengan hasil yang dicapai serta ada kesesuaian ataU tidak (Rohani, 1997:30-31).

Media film hampir sama dengan media video atau media audiovisual  yang menampilkan gerak saat ini, semakin dikenal di kalangan masyarakat. Media film biasanya berupa rekaman dari penayangan sebuah film, yakni rentetan suatu cerita dengan durasi waktu yang panjang dan biasa diputar di layar lebar. Sedangkan media video merupakan rekaman pada pita magnetik melalui kamera video. Meskipun media video hampir sama dengan media film dalam karakteristiknya, tetapi tidak dapat menggantikan film karena baik video maupun film mempunyai kelebihan dan kelemahannya. Out put media video pada saat ini dapat berupa video kaset, VCD maupun DVD. Namun demikian, media film sekarang ini tidak hanya dapat diakses di layar lebar (bioskop), namun juga dapat dinikmati di televisi. Misalnya pada acara Bioskop Trans TV, dan sebagainya. Demikianlah media, terutama media film, menjadi hal yang penting untuk diperhatikan, termasuk dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Pendidikan Kewarganegaraan dirancang untuk memberikan pengertian kepada mahasiswa tentang pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara sebagai bekal agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.

1.2 Rumusan masalah

Berpijak dari hal tersebut, permasalahan yang ingin dikaji dalam artikel ini adalah:

(1) Bagaimana implementasi film based learning dalam pembelajaran mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan?

(2) Apakah film based learning dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dalam Pendidikan Kewarganegaraan?

(3) Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam penggunaan film sebagai media pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan?

1.3 Tujuan

Tujuan umum penelitian ini adalah meningkatnya kualitas belajar mahasiswa peserta mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi dimaksudkan untuk:

(1) Dapat memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur dan demokratis serta ikhlas sebagai warga negara Republik Indonesia yang bertanggungjawab.

(2) Menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang beragam masalah dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang hendak diatasi dengan penerapan pemikiran yang berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional serta kritis dan bertanggungjawab.

(3) Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan serta

patriotisme berupa rasa cinta tanah air, bangga sebagai bangsa, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.

1.4 Manfaat 

Pendidikan Kewargenegaraan yang berhasil, akan menumbuhkan sikap mental bersifat cerdas, penuh tanggungjawab dari peserta didik dengan perilaku

yang:

a. Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan menghayati nilai-nilai filsafat bangsa.

b. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara.

c. Bersikap rasional, dinamis dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga

d. Bersikap profesional yang dijiwai oleh kesadaran belanegara.

e. Aktif memanfaatkan ilmu dan teknologi serta seni untuk kepentingan

kemanusiaan, bangsa dan negara (Subagyo, 2005:11).

Kondisi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas selama ini dilakukan cukup baik dan berjalan normal. Demikian pula hasil belajar di setiap rombongan belajar (rombel) pun cukup memuaskan. Dosen dalam pembelajaran menggunakan media white board, laptop dan LCD. Untuk mempermudah dan memper lancar proses, dosen menerangkan dengan power point. Namun pada proses belajar mengajar, dosen sering menemukan kelas berada pada titik keaktifan yang nol (rendah) di mana antusiasme mahasiswa yang menurun di kelas. Ketika diajak sharing mengenai sebab kekurangaktivan mereka, beberapa mahasiswa di rombel ini mengatakan bahwa terkadang mereka merasa jenuh, malas dan sulit mencerna materi yang diberikan. Sering kali mahasiswa mengalami kesulitan memahami materi khususnya terkait dengan materi yang tidak hanya menekankan pada pemahaman konsep saja, seperti materi mengenai nasionalisme, ideologi negara, bela negara, demokrasi, geopolitik dan geostrategi. Kesulitan dan kendala di atas, akan berdampak negatif jika tidak dicari solusinya. Misalnya menurunnya motivasi mahasiswa dalam proses, sampai dengan penurunan hasil belajar. Seperti halnya pembelajaran di tingkat sekolah dasar yang lebih berhasil dengan menggunakan audio visual –dari beberapa hasil penelitian–, maka penulis mencoba mengidentifikasi serta mengumpulkan film-film yang kiranya dapat dilihat dan ditelaah lebih lanjut oleh mahasiswa dalam Pembelajaran PKn. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian dilaksanakan untuk meningkatkan motivasi, antusiasme, keaktifan dan kualitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan pemanfaatan film.

1.5 Metode

Tujuan umum penelitian ini adalah meningkatnya kualitas belajar  mahasiswa peserta mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka dipilih metode diskusi setelah penggunaan/pemanfaatan media film. Hal ini dilakukan agar mahasiswa dapat memberikan umpan balik dan memberikan pendapat mereka terkait dengan film yang mengantarkan pemahaman terhadap materi. Selain itu, setelah diskusi mahasiswa dapat menyimpulkan materi yang diberikan. Hasil penelitian ini memberikan alternatif media pembelajaran yang menyenangkan melalui pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dalam melihat tayangan film, kemudian mahasiswa mendiskusikan dan merumuskan sendiri apa yang telah mereka lihat.

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 Perencanaan Tindakan Kelas

Dalam Penelitian tindakan kelas direncanakan dengan beberapa siklus (sesuai kebutuhan). Setiap siklus terdapat langkah-langkah rencana tindakan sebagai berikut:

a. Perencanaan tindakan siklus I

Perencanaan tindakan pada siklus I meliputi:

1) Membuat rencana, menyangkut skenario pemanfaatan media film sebagai media dalam mata kuliah Pendidikan Kewargenegaraan, dengan menentukan materi yang akan disajikan dengan media film.

2) Menentukan jenis film yang akan digunakan sebagai media pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan misalnya disesuaikan dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi perkuliahan.

3) Mempersiapkan film yang akan digunakan sebagai media pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

4) Mempersiapkan materi mata kuliah sesuai silabus, lembar kerja dan fasilitas serta segala hal yang diperlukan dan bahasan yang akan memanfaatkan medianya.

5) Menyediakan format evaluasi.

Hasil dari pertemuan awal akan digunakan untuk menyusun strategi, rencana dan skenario, serta studi kelayakan tindakan pada pertemuan berikutnya.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus I, tim peneliti melakukan tindakan sebagai berikut:

1) Apresepsi dengan mengarahkan pemahaman mahasiswa tentang materi yang akan di bahas.

2) Memberikan penjelasan kepada mahasiswa tentang tujuan penggunaan film sebagai media pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dalam pembelajaran.

3) Memberikan stimulus kepada mahasiswa melalui beberapa pertanyaan yang relevan dengan materi mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

4) Mengimplementasikan film sebagai media pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

5) Pembentukan kelompok-kelompok diskusi yang diberi tugas kepada masing-masing untuk mendiskusikan materi yang dapat difasilitasi dengan film.

6) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian.

7) Pemberian tugas kepada mahasiswa untuk merangkum materi yang terkandung dalam media film.

8) Evaluasi.

C.  Observasi

 

Dalam penelitian tindakan kelas ini, tim peneliti melaksanakan observasi sekaligus evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi dan evaluasi yang diisi oleh dosen dan mahasiswa. Dalam hal ini termasuk mempersiapkan media lain seperti alat perekam, CD di laboratorium yang dapat dimanfaatkan secara maksimal. Tahap observasi pada siklus ini meliputi:

1) Pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan media film pada mata kuliah Pendidikan

Kewarganegaraann.

2) Pengamatan terhadap sikap dan perilaku mahasiswa selama proses pembelajaran berlangsung.

3) Pelaksanaan penilaian terhadap semua aktivitas mahasiswa pada saat dan pasca mengimplementasikan film sebagai media pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan lembar penilaian.

 

 

d. Refleksi

Setelah melakukan sintesis dan analisis data yang ada (hasil wawancara, lembar observasi dan lembar evaluasi), kemudian dosen (tim peneliti) dan

mahasiswa merefleksikan diri apakah kegiatan pembelajaran dengan bantuan media film based learning pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang sudah dilakukan, berhasil menambah dan meningkatkan kemampuan mengidentifikasi dan memberi solusi masalah Pendidikan Kewarganegaraan atau belum. Dengan mempelajari hal tersebut dapat diketahui kelemahan kekurangan dan kelebihan pelaksanaan tindakan yang dilakukan untuk bahan pelaksanaan siklus selanjutnya.

Pelaksanaan siklus I ini akan dievaluasi, dilaksanakan secara berulangulang dan dilihat hasilnya dalam pelaksanaan siklus berikutnya (siklus ke 2), jika masih dianggap ada kekurangan maka dilaksanakan siklus berikutnya.

2.2 Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam pelaksanaan pembelajaran ini metode  yang di pilih adalah metode diskusi karena metode ini sangat cocok di gunakan dalam pembelajaran. Selain itu mahasiswa akan secara lebih mudah menerima materi dalam pembelajaran. Sebaliknya, dosen juga lebih mudah dalam pembelajaran, dimana dosen benar-benar sebagai fasilitator saja. Mahasiswa hanya butuh arahan mengenai hal-hal yang telah mereka lihat dan akhirnya dirumuskan. Dosen hanya memikirkan bagaimana strategi dalam menyampaikan materi saja.Pada akhir pertemuan ketiga, dosen menjelaskan rencana dilaksanakannya penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data pra-tindakan pembelajaran, untuk menyamakan presepsi rencana tindakan, dan mendesain tindakan yang sesuai. Kondisi perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan yang berlangsung selama ini dan masalah-masalah yang ada dan solusi tindakan yang seharusnya ditempuh. Dosen menguraikan kepada peserta kuliah tentang penelitian yang akan dilakukan, serta menetapkan pertemuan keempat sebagai awal tindakan kelas atau siklus pertama. Kemudian, mahasiswa yang menempuh mata kuliah PKn, misalnya sebanyak 54 mahasiswa yang terbagi menjadi 8 kelompok.

Rencana atau skenario tindakan diimplementasikan pada pertemuan yang keempat dengan materi pembelajaran Bela Negara. Peneliti bersama-sama dengan tim (kolaborator) atau partisipan melaksanakan kegiatan sebagaimana yang sebelumnya telah ditulis/ditetapkan dalam skenario pembelajaran. Dalam tahapan ini juga, ditetapkan film yang dapat menunjang pembelajaran, yakni film dokumenter tentang gerakan mahasiswa di awal reformasi. Apersepsi dengan mengantarkan materi kuliah disampaikan pada mahasiswa. Dosen menanyakan pemahaman awal mahasiswa tentang hakekat, arti bela negara.

Fokus penelitian tindakan ini adalah aktivitas, motivasi, antusiasme mahasiswa peserta kuliah. Aktivitas pembelajaran menyangkut kegiatan belajar mengajar di kelas dengan indikator aktivitas belajar, keterlibatan mahasiswa dalam pembelajaran (berada dalam tugas, mengambil giliran, dan berbagai tugas, mendorong partisipasi, mendengarkan dengan aktif, dan bertanya), penggunaan sumber belajar, dan interaksi belajar. Hasil belajar yang berhubungan dengan aspek kognitif (pemahaman terhadap materi perkuliahan), aspek afeksi, (rasa senang belajar, tidak tertekan, antusias mengikuti kuliah, disiplin dalam tugas, kehadiran perkuliahan), dan aspek psikomotor (sikap dan perilaku). Oleh karena itu, juga dilakukan pre test (dosen bertanya) dilakukan, untuk mengetahui kemampuan mahasiswa diawal pertemuan. Setelah pre tes, dosen menjelaskan maksud pemutaran film dan cara kerja kelompok yang telah dibentuk.

  1. A.     Langkah – Langkah Pembelajaran

Selanjutnya beberapa langkah dilaksanakan pada tahapan ini, dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Pemutaran film dokumenter “Gerakan Mahasiswa tahun 1998”. Dosen dan observer melakukan pengamatan terhadap situasi kelas. Perhatian kelas, menjadi tertuju kepada film yang diputar. Mahasiswa terlihat santai ,menikmati pemutaran film, namun tidak terdapat aktifitas lain yang dilakukan mahasiswa.Film diputar dengan durasi 45 menit.

b. Setelah pemutaran film selesai, mahasiswa duduk berdasarkan  kelompok (kelompok telah ditetapkan sebelumnya).

c. Dalam kelompok, dosen meminta mahasiswa untuk mendiskusikan beberapa

materi yang telah diberikan terkait dengan materi serta permasalahan yang harus dipecahkan oleh mahasiswa dalam kelompok. Mahasiswa kemudian mendiskusikan tentang pendapat mereka mengenai film dokumenter yang telah diputar, dan pemahaman mereka tentang pengertian, makna bela negara serta cara dan contoh perilaku bela negara yang dapat dilakukan warga negara. Selain itu mahasiswa dalam kelompok juga membahas hak dan kewajiban mahasiswa untuk bela negara.

d. Pada point a sampai dengan c di atas, dosen pengampu dan peneliti selaku observer mengawasi situasi kelas. Mengamati dengan cermat perubahan perilaku maupun situasi kelas.

e. Dosen pengampu juga memberikan soal, yang harus didiskusikan oleh kelompok.

f. Setelah kerja kelompok selama 25 menit, kemudian dosen memberikan kesempatan kepada kelompok-kelompok melalui juru bicaranya untuk memaparkan pendapat mereka.

g. Kelompok lain dimotivasi untuk memberikan pendapat tentang uraian atau pendapat kelompok pemapar.

h. Dirumuskan simpulan bersama oleh kelas tentang materi, berdasarkan hasil diskusi kelas.

i. Di akhir pertemuan, dosen memberikan tugas yang harus dikerjakan oleh individu tentang materi geopolitik Indonesia yakni pentingnya geopolitik nasional, wawasan nusantara, pengertian wawasan nusantara, aspek-aspek wawasan nusantara. Tugas ini diberikan, agar mahasiswa mempersiapkan diri sebelum pembelajaran pada pertemuan yang akan datang.

Terdapat temuan atau ditemui beberapa hal, yang dapat diidentifikasi melalui pemantauan selama pengalaman belajar berlangsung, seperti;

pertama, antusias belajar mahasiswa mengalami peningkatan dari pertemuan sebelumnya, dilihat dari perhatian mahasiswa yang terfokus pada pembelajaran.

Kedua, durasi waktu pemutaran film yang terlalu lama, sehingga dipertengahan pemutaran, film harus diakhiri mengingat waktu pembelajaran yang terbatas. Demikian saat kerja dalam kelompok, masing-masing mahasiswa

terlibat secara aktif dalam diskusi yang diselenggarakan. Walaupun masih ditemukan beberapa mahasiswa yang pasif, jika tidak ditanya oleh temannya

sekelompok dan dosen. Dari hasil pengamatan, lembar observasi dan evaluasi di kelas, dari 54 mahasiswa misalnya terdapat 35 mahasiswa (64%) yang terlibat secara aktif dalam pembelajaran masing-masing kelompok.

Ketiga, saat pemaparan tugas kelompok, ditemui kesulitan dalam kelas, yakni sebagai juru bicara yang memaparkan tugas, selalu mahasiswa yang itu-itu saja (yang aktif dalam keseharian). Padahal harapan di awal penelitian, semua mahasiswa mau dan berani untuk aktif dalam pembelajaran. Namun kelas menyatakan puas mengikutiproses pembelajaran.

Keempat, dalam hasil kerja kelompok, ternyata hanya disalin oleh salah

satu mahasiswa. Sedangkan mahasiswa lainnya ternyata tidak membuat catatan tentang materi pembelajaran.

Kelima, evaluasi dilakukan dikelas, dengan meminta pendapat mahasiswa peserta kuliah tentang pembelajaran. Beberapa mahasiswa menyatakan masih merasa tegang saat proses pembelajaran. Menurut mereka, ini terjadi karena ada dosen lain yang juga mengawasi proses belajar, dan skenariopembelajaran ini masih terasa kaku dan menegangkan. Kemudian, ini berakibat pada situasi kelas yang kurang kondusif. Berpijak dari pengalaman belajar di atas, kemudian disepakati bersama antara dosen, tim dan mahasiswa peserta kuliah bahwa pada pertemuan berikutnya akan segera dilaksanakan siklus berikutnya (kedua) untuk mengoptimalkan pengalaman belajar mahasiswa yang telah terjadi di siklus sebelumnya. Setelah pembelajaran berakhir, dosen dan tim melakukan refleksi. Berbagai evaluasi dilakukan terhadap proses pembelajaran yang berlangsung dan diperoleh simpulan bahwa pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rancangan skenario, namun waktu pemutaran yang terlalu lama, dan proses pembelajaran sudah relatif lebih baik dari pembelajaran sebelumnya.

Siklus berikutnya dilaksanakan pada pertemuan berikutnya. Dalam siklus kedua, membahas materi Geopolitik Indonesia. Diputar film tentang isu dan peristiwa yang mengganggu geo politik Indonesia. Dalam film tertayang mengenai ekspor pasir dari kepulauan di Riau ke Singapura, askar wataniah. Film ini didapat dari internet dan kemudian diedit untuk pembelajaran. Durasi waktunya 20 menit. Pelaksanaan siklus ini membawa hasil yang positif, dan proses atau pengalaman belajar mahasiswa sebagai berikut.

1. Mahasiswa terlihat siap dalam mengikuti perkuliahan, ini dapat dilihat dari jawaban-jawaban yang diberikan saat dosen memberikan pertanyaan tentang materi minggu yang lalu, dan menjajagi pemahaman mahasiswa tentang materi kuliah yang akan disampaikan selain itu mahasiswa menjawab pertanyaan dosen atas tugas-tugas yang diberikan di siklus sebelumnya.

2. Mahasiswa mengikuti jalannya pembelajaran dengan baik, dan kualitas kerjasama kelompok yang meningkat setelah pemutaran film.

3. Mahasiswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari dosen dengan penalaran yang tajam, baik secara individu maupun kelompok. Lebih dari 96% peserta kuliah aktif berpartisipasi dalam kelompoknya.

4. Aktifitas untuk berusaha mencari sumber belajar juga terlihat maksimal.

5. Frekuensi dan kualitas pembelajaran ditengah dan diakhir pembelajaran meningkat dari siklus/pertemuan sebelumnya. Setelah pembelajaran siklus kedua ini dilaksanakan, kemudian sharring/refleksi kembali dilakukan di kelas terkait dengan proses pembelajaran antara tim dan mahasiswa. Dalam penelitian tindakan kelas ini, mahasiswa diminta berpartisipasi dalam evaluasi, sebab mahasiswalah yang dapat merasakan atau melakukan perubahan kearah lebih baik atau sebaliknya. Demikian dari pendapat mahasiswa dan pengamatan tim saat pembelajaran, siklus kedua disimpulkan;

1. Meningkatnya minat untuk mendalami pengetahuan yang diberikan saat pembelajaran dengan media film dilaksanakan.

2. Timbulnya rasa puas atas bahan yang dipelajari dalam kuliah.

3. Meningkatnya kemampuan analisis dan daya berfikir kritis mahasiswa peserta kuliah.

  1. B.      Peristiwa Positif Dalam Pembelajaran

Berdasarkan masukan mahasiswa di atasn akhirnya disepakati bersama

bahwa pembelajaran dengan bebasis film, cukup dilaksanakan dengan dua siklus, karena sudah sepakati membawa dampak positif yang maksimal, baik bagi mahasiswa maupun bagi dosen. Keberhasilan siklus pertama dan siklus kedua ini, juga nantinya dapat disimpulkan dari hasil belajar mahasiswa saat pelaksanaan evaluasi test di tengah semester. Namun, karena keterbatasan waktu, penelitian ini belum sampai dapat melaporkan apakah peningkatan kualitas pembelajaran yang berbasis film ini diikuti oleh peningkatan hasil ujian mahasiswa atau tidak. Dari proses pembelajaran di siklus pertama dan kedua yang terjadi, terdapat beberapa peristiwa positif yang terjadi dalam pembelajaran, yakni;

  • Adanya suasana pembelajaran yang kondusif dan positif. Meliputi ketertarikan dan antusiasme mahasiswa yang satu dengan yang lainnya, demikian keaktifan dalam kerja kelompok oleh mahasiswa, yang dipicu oleh adanya pemahaman materi oleh masing-masing individu dalam pencapaian tujuan belajar.
  • Terjadinya interaksi tatap muka. Ini berakibat pada interaksi mahasiswa, dialog langsung antar mahasiswa. Ini memungkinkan mahasiswa dapat saling menjadi sumber belajar sehingga sumber belajar lebih bervariasi.
  • Terwujudnya akuntabilitas individual. Pembelajaran dengan media film, yang diikuti dengan diskusi kelompok merupakan tampilan dari pembelajaran kooperatif. Meskipun demikian, penilaian ditujukan untuk mengetahui penguasaan mahasiswa terhadap materi kuliah secara individual. Walaupun evaluasi tidak dapat dilaksanakan karena keterbatasan waktu penelitian.Penilaian secara individual tersebut selanjutnya disampaikan oleh dosen kepada mahasiswa. Ini berbeda dengan pembelajaran tradisional, dimana akuntabilitas individual sering diabaikan, sehingga tugas-tugas sering diborong oleh salah seorang anggota kelompok, sedangkan anggota kelompok lainnya hanya “enak-enak” saja atas keberhasilan temannya yang dianggap “pemborong”.
  • Peranan dosen yang minimal. Dalam proses, dosen memperhatikan secara langsung proses kelompok yang terjadi dalam kelompok belajar. Ditambah dengan peranan tim dalam pembelajaran, untuk mendampingi peserta dalam menyelesaikan masalah pembelajaran. Pemantauan juga selalu dilakukan oleh dosen melalui observasi dan intervensi jika terjadi masalah dalam kerjasama antar anggota kelompok.

 

2.3 Beberapa Kendala Dalam Pembelajaran

Dari pelaksanaan penelitian, terdapat beberapa kendala dalam pembelajaran dengan berbasis film pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang kemudian dapat diatasi pada pelaksanaan siklus

berikutnya, yakni;

1. Dalam proses pemilihan film. Memerlukan pertimbangan yang maksimal oleh dosen ketika memilih film apa yang cocok dan dapat dipilih menjadi media dalam pembelajaran. Tentu saja tidak semua film dapat dipilih sebagai media pembelajaran dan tidak semua film dapat menjadi media disemua materi pokok perkuliahan. Pemilihan film harus disesuaikan dengan materi pokok perkuliahan. Seperti saat menentukan pilihan film apa yang harus ditayangkan ketika membahas materi tentang bela negara. Dosen memilih mana yang tepat antara film nagabonar jadi 2 dan film tentang gerakan mahasiswa 1998.

2. Harus dipertimbangkan durasi waktu pemutaran film. Jika tidak siklus pertama yang pernah dilakukan akan terjadi kembali, dimana film harus dipercepat atau tidak dapat ditayangkan secara utuh, sedangkan pesan film belum tersampaikan semuanya. Sehingga dosen/ tim hendaknya melihat film yang akan dipertontonkan kepada mahasiswa terlebih dahulu.

3. Tidak semua materi pokok dalam perkuliahan dapat disajikan dengan film. Kesulitan dalam memilih, menetapkan bahkan membuat film, menuntut dosen kreatif dan aktif mencari tema-tema film yang dapat digunakan untuk pembelajaran.


 

BAB III

Simpulan dan Saran

3.1 Simpulan

Setelah pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan film sebagai media, diperoleh simpulan-simpulan sebagai berikut.

1. Pembelajaran dengan berbasis film dalam mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dapat diimplementasikan dengan baik, dan dapat menjadi alternatif pembelajaran yang menarik.

2. Pembelajaran dengan penggunaan media film dapat meningkatkan aktifitas dan kualitas pembelajaran bagi mahasiswa peserta kuliah. Walaupun dalam penelitian ini diperlukan dua kali (dua siklus) pembelajaran, mengingat pelaksanaan pembelajaran di siklus pertama masih mengalami kekurangan dan belum maksimal.

3. Terdapat beberapa kendala dalam mengimplementasikan penggunaan film sebagai media pembelajaran, seperti dalam hal pemilihan film yang harus hatihati, penentuan durasi waku dalam pemutaran film dan tidak semua materi pokok dalam pembelajaran dapat disajikan dengan menggunakan film sebagai media.

3.2 Saran

Berpijak dari pengalaman di atas, saran yang direkomendasikan jika dilaksanakan kembali perkuliahan/ pembelajaran dengan menggunakan media

film, adalah;

1. Perlunya persiapan penguasaan materi yang akan disajikan dengan media film

sebelum pembelajaran dilaksanakan di kelas. Ini dapat disiasati dosen dengan memberikan tugas-tugas kepada mahasiswa dipertemuan sebelumnya.

2. Dosen harus melihat tayangan film yang akan diputar sebagai media, sehingga dapat menyesuaikan dengan materi dan dapat menentukan durasi pemutaran film. Karena tidak semua materi pokok dapat disajikan dengan menggunakan film sebagai media.

DAFTAR PUSTAKA

 

Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning Mempraktikan Cooperative Learning Di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo

Mudhoffir. 1986. Prinsip-prinsip pengelolaan Sumber Belajar. Jakarta: PT.

Remaja Rosdakarya.

Subagyo. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan. Semarang: UPT UNNES Press.

Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Kompas, Senin 21 Juli 2008,hal. D.

BAB 1

PENDAHULUAN

FILOSOFIS PENDIDIKAN

 

  1. PENGERTIAN FILSAFAT

Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.

  1. FILSAFAT PENDIDIKAN

Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.

C. PENDIDIKAN NASIONAL  

Pendidikan nasional adalah suatu sistem yang memuat teori praktek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh filsafat bangsa yang bersangkutan guna diabdikan kepada bangsa itu untuk merealisasikan cita-cita nasionalnya.

Pendidikan nasionalIndonesiaadalah suatu sistem yang mengatur dan menentukan teori dan pratek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh flisafat bangsaIndonesiayang diabdikan demi kepentingan bangsa dan negaraIndonesiaguna memperlancar mencapai cita-cita nasionalIndonesia.

Filsafat pendidikan nasionalIndonesiaadalah suatu sistem yang mengatur dan menentukan teori dan praktek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh filsafat hidup bangsa “Pancasila” yang diabdikan demi kepentingan bangsa dan negaraIndonesiadalam usaha merealisasikan cita-cita bangsa dan negaraIndonesia.

D. PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Pancasila sebagai sistem filsafat adalah pengungkapan dan penelaahan dunia fisik dan dunia riil secara sistemik (menyeluruh) dan sistematis (teratur, tersusun rapi). Pancasila memberi ajaran tata hidup manusia budaya secara harmonis. Pancasila adalah filsafat keselarasan.

Pancasila sebagai sistem filsafat juga mempunyai ajaran-ajaran tentang metafisika dan ontologi Pancasila, aksiologi Pancasila dan logika Pancasila.

 

BAB II

FILSAFAT PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA

 

 

Pancasila adalah dasar Negara RepublikIndonesia. Pancasila yang dimaksud adalah Pancasila yang rumusannya termaktub dalam “Pembukaan”Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu : “Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, PersatuanIndonesia,Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan,Keadilan social bagi seluruh rakatIndonesia”. Karena Pancasila adalah dasar NegaraIndonesia, implikasinya maka Pancasila juga adalah dasar pendidikan nasional. Berkenaan dengan ini Pasal 2 Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang “Sistem Pendidikan Nasional”menyatakan bahwa: ‘ Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 “.

Sehubungan dengan hal di atas, dank arena Pancasila adalah filsafat jidup bangsa Indonesia, maka paa hakikatnya bangsa Indonesia memiliki landasan filosofis pendidikan tersendiri dalam system pendidikan nasionalnya, yaitu filsafat pendidikan yang berdasarkan Pancasila. Sebab itu, kita perlu mengkaji nilai-nilai Pancasila untuk dijadikan titik tolak dalam rangka praktek pendidikan maupun studi pendidikan. Barang kali muncul pertanyaan di benak kita :” jika demikian halnya, untuk apa kita mempelajari landasan filosofis pendidikan dari berbagai aliran (seperti: Idealisme, Konstruktivisme, Pragmatisme, dsb.) sebagaimana telah dipelajari meleluli bab-bab terdahulu? Berbagai landasan filosofis pendidikan tersebut tetap perlu kita kaji dengan tujuan untuk memahaminya, untuk kita pilah dan kita pilih gagasan-gagasannya yang positif yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, untuk diambil hikmahnya dalam rangka mengembangkan dan memperkaya kebudayaan (pendidikan) kita. Hal ini memilki landasan yudiris yang kuat sebagaimana tertuang dalam Pasal 32 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 besert penjelasannya.

A. Konsep Filsafat Umum

1. Metafisika

Hakikat Realitas. BangsaIndonesia menyakini bahwa realitas atau alam semsta tiaklah ada denan sendirinya, melainkan sebagai ciptaan (makhluk) Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan adalah Sumber Pertama dari segala yang ada, Ia adalah Sebab Pertama dari segala sebab, tetapi Ia tidak disebabakan oleh sebab-sebab yang lainnya, dan Ia juga adalah tujuan akhir segala yang ada.

Di alam semesta, bukan hanya realitas fisik atau hanya realitas non fisik yang ada, realitas yang bersifat fisik dan/atau non fisik tampak dalam pluralitas fenomena ala semesta sebagai isi, nilai, norma atau hukum di dalamnya. Alam tersebut adalah tempat dan sarana bagi manusia dalam rangka hidup dan kehidupannya, dalam rangka melaksanakan tugas hidup untuk mencapai tujuan hidupnya. Di balik itu, terdapat alam akhir yang abadi dimana setelah mati manusiakandi mintai pertanggung jawaban dan menerima imbalan atas pelaksanaan tugas dari Tuhan YME. Dlam uraian di atas tersurat dan tersirat makna adanya realitas yang besifat abadi dab realitas yang bersifat fana.

Termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, bahwa hakikat hidup bangsa Indonesia adalah berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan perjuangan yang di dorong oleh keinginan luhur untuk mencapai dan mengisi kemerdekaan.Adapun yang menjadi keinginan luhur tersebut yaitu: a. Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur;b. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;c. memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan d. ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social. Dari pernyataan di atas dapat di pahami bahwa realitas juga hakikatnyatidak bersifat given (terberi) dan final, melainkan juga “mewujud” sebagaimana kita manusia dan semua anggota alam semesta berpartisipasi “mewujudkannya”.

Hakikat Manusia. Manusia adalah makhluk Tuhan YME. Manusia adalah kesatuan badan-rohani yang hidu dalam ruang dan waktu, memiliki kesadaran (consciousness) dan penyadaran diri (self-awareness), mempunyai berbagai kebutuhan, dibekali naluri dan nafsu, serta memiliki tuuan hidup. Manusia dibekali potensi untuk mampu beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan untuk berbuat baik, namun di samping itu karena hawa nafsunya manusia pun memiliki kemungkinan untuk berbuat jahat. Selain itu, manusia memiliki potensi untuk: mampu berfikir (cipta), berperasaan (rasa), berkemauan (karsa), dan berkarya ( karya). Adapun dalam eksistensinya, manusia berdimensi individulitas/personalitas, sosialitas,cultural,moralias,dan religius. Adapun semua itu menunjukkan adanya dimensi interaksi atau komunikasi (vertical maupun horizontal, historistis dan dinamika pada diri manusia.

Pancasila mengajarkan bahwa eksistensi manusia bersifat mono-pluralis tetapi bersifat integral, artinya bahwa manusia yang serba dimensi itu hakikatnya adalah satu kesatuan utuh. Pancasila menganut asas Ketuhanan Yang Maha Esa: manusia diyakini sebagai makhluk Tuhan YME ( aspek religius); asas mono dualisme: manusia adalah kesatuan badani-ruhani, ia adalah pribadi atau individual tetapi sekaligus insane social); asas mono-pluralisme: meyakini keragaman manusia, baik suku bangsa, budaya, dsb, tetapi adalah satu kesatuan sebagai bangsa Indonesia (Bhineka tunggal ika); asas nasionalme: dalam eksisitennya manusia terikat oleh ruang dan waktu, sebab itu ia mempunyai relasi dengan daerah, jaman, dan sejarahnya yang diungkapkan dengan sikapnya mencintai tanah air, nusa, dan bangsa: asas internasionalisme: manusia Indonesia tidak meniadakan eksistensi manusia lain baik sebagai pribadi, kelompok, atau bangsa lain; asas demokrasi: dalam mencapai tujuan kesejahteraan bersama, kesamaan hak dan kewajiban menjadi dasar hubungan antara warga Negara, dan hubungan antara warga Negara dan Negara dan sebaliknya; asa keadilan social: dalam merealisasikan diri manusia harus senantasa menjungjung tinggi tujuan kepentingan bersama dalam menbagi hasil pembudayaannya (BP-7 Pusat, 1995).

2. Epistemologi

Ajaran Pancasila dengan teorinya selaras, serasi dan seimbang, mengakui kebenaran pengetahuan rasio dan pengetahuan pengalaman. Baik rasio maupun pengalaman dapat menjadi sumber pengetahuan. Pengetahuan datang dari intuisi dan juga bersumber pada kebenaran agama. Logika yang dikembangkan dalam epistomologi Pancasila adalah logika formal (deduksi), logika induksi, logika ilmiah dan logika intuisi.

Hakikat Pengetahuan. Segala pengetahuan hakikatnya bersumber dari  Sumber Pertama yaitu Tuhan YME. Tuhan telah menurunkan pengetahuan baik melalui Utusan-Nya (berupa wahyu) maupun meelalui berbagai hal yang digelarkanNya di alam semesta termasuk hukum-hukum yang terdapat di dalamnya. Manusia dapat memperoleh pegetahuan melalui keimanan/kepercayaan, berfikir, pengalaman empiris, penghayatan, dan intuisi.

Kebenaran pengetahuan ada yang bersifat mutlak (seperti dalam pengetahuan keagamaan/revealed knowledge yang diimani), tetapi ada pula yang besifat relative (seperti dalam pengetahuan ilmiah sebagai hasil upaya manusia melalui riset, dsb).

Pengetahuan yang bersifat mutlak (ajaran agama/wahyu Tuhan) diyakini mutlak kebenarannya atas dasar keimanan kepada Tuhan YME. Pengetahuan yang bersifat relative (filsafat,sains,dll) diuji kebenarannya melalui uji konsistensi logis ide-idenya, kesesuaiannya dengan data atau fakta empiris, dan nilai kegunaan praktisnya bagi kesejataraan manusia dengan mengacu kepada kebenaran dan nilai-nilai yang bersifat mutlak.

3. Aksiologi

Prinsip-prinsip ajaran nilai atau aksiologi Pancasila adalah sebagai berikut:

  • Prinsip nilai religius

Hakikat Nilai.Sumber Pertama segala nilai hakikatnya adalahTuhan YME. Karena manusia adalah makhluk Tuhan, juga adalah pribadi dan sekaligus insane social, maka hakikat nilai diturunkan dari Tuhan YME, masyarakat dan individu. Prinsip nilai religius bersumber pada Sila I Pancasila (Ketuhanan Yang Maha Esa). Agama menjadi sumber-sumber nilai-nilai kebaikan dan juga kebenaran. Fungsi Pancasila terhadap agama adalah:

1. Pancasila memberi fasilitas kepada hidup subur dan berkembangnya agama

2. Pancasila memberi situasi dan kondisi kerukunan dan kedamaian hidup di antara umat beragama.

  • Prinsip nilai alami

Prinsip nilai alamia artinya alam semesta sebagai ciptaan Tuhan yang berisi kebaikan-kebaikan alamiah yang berupa nilai-nilai hukum alam.

  • Prinsip nilai manusia

Prinsip nilai-nilai manusia yakni bahwa manusia adalah subjek penilai. Dalam mencapai nilai-nilai dalam hidupnya, maka manusia akan melaksanakan nilai -nilai: (1) nilai-nilai kemanusian; (2) nilai-nilai persatuan hidup bersama; (3) nilai-nilai kerakyatan atau demokrasi; (4) nilai-nilai keadilan.

  • Prinsip relativitas dan kemutlakan nilai

Nilai-nilai hidup budaya manusia ada yang bersifat relatif, terbatas oleh kurun waktu dan tempat.

B. Implikasi terhadap Pendidikan

1. Makna Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesrta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan soiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat,bangsa dan Negara (Pasal 1 UU RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional).

Sebagai usaha sadar dan terencana, pendidikan tentunya harus ,mempunyai dasar dan tujuan yang jelas, sehingga dengan demikian baik isi pendidikan maupun cara-cara pembelajarannya dipilih, diturunkan dan dilaksanakan dengan mengacu kepada dasar dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Selain itu, pendidikan bukanlah proses pembentukan peserta didik agar menjadi orang tertentu sesuai kehendak sepihak dari pendidik. Karena peserta didik (manusia) hakikatnya adalah pribadi yang memiliki potensi dan memiliki keinginan untuk menjadi dirinya sendiri, maka upaya pendidikan harus dipandang sebagai upaya bantuan dan memfasilitasi peserta didik dalam rngka mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya. Upaya pendidikan adalah pemberdayaan peserta didik. Hal ini hendaknya tidak dipandang sebagai upaya dan tujuan yang bersifat individualistic semata, sebab sebagaimana telah dikemukakan bahwa kehidupan manusia itu multi dimensi dan merupakan kesatuan yang integral.

Selain hal di atas, dimensi hitorisitas, dinamika, perkembangan kebudayaan dan tugas hidup yang diemban manusia mengimplikasikan bahwa pendidikn harus diselenggarakan sepanjang hayat.Pendidikan hendaknya diselenggarakan sejak dini, pada setip tahapan perkembangan hingga akhir hayat. Seba itu pendidikan hendaknya diselenggarakan baik pada jalur pendidikan informal, formal,maupun nonformal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya.

2. Tujuan Pendidikan

Pandangan Panasila tentang hakikat realitas, manusia, pengetahuan dan hakikat nilai mengimplikasikan bahwa pendidikan seyogyanya bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif,mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggu jawab. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 3 UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem Pendidikan Nasional. Tujuan pendidikan tersebut hendaknya kita sadari betul,sehingga pendidikan yang kita selenggarakan bukan hanya untuk mengembangkan salah satu potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berilmu saja, bukan hanya untuk terampil bekerja saja, dsb, melainkan demi berkembangnya seluruh potensi peserta didik dalam konteks keseluruhan dimensi kehidupannya secara integral.

Dulu sebelum di gantinya UU pendidikan yang sekarang. Indonesia menggunakan Undang-Undang No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I pasal 1 ayat (2) disebutkan: “pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan yang berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945”.Pernyataan ini mengandung arti bahwa semua aspek yang terdapat dalam system pendidikan nasional akan mencerminkan aktivitas yang dijiwai oleh Pancasila dan UUD 1945 dan berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia.

Tujuan pendidikan nasional yang di maksud di sini adalah tujuan akhir yang akan dicapai oleh semua lembaga pendidikan, baik formal, nonformal, maupun informal yang berada dalam masyarakat dan NegaraIndonesia.

Telah dikatakan bahwa rumusan tujuan pendidikan selalu mengalami perubahan sesuai dengan tuntunan perkembangan kehidupan masyarakat  Negara yang bersangkutan. Berikut contoh rumusan tujuan pendidikan yang dikemukakan di dalam Ketetapan MPRS dan MPR serta UUSPN No. 2 Tahun 1989.

  • Di dalam Tap MPRS No. XXVII/MPRS/1966 Bab II Pasal 3 dicantumkan:”Tujuan pendidikan membentuk manusia Pancasila sejati baerdasarkan ketentuan-ketentuan seperti yang dikehendaki Pembukaan dan Undang-Undang Dasar 1945”.
  • Tap MPR No. IV/MPR/1978 menyebutkan:”Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan bertujuan meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan,mempertinggi budi pekerti,memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa”.
  • Di dalam Tap MPR No. II/MPR/1988 dikatakan: “Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani.
  • Yang terakhir, di dalam Undang-Undang No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II pasal 4 dikemukakan:”Pendidikan nasional betujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.

Tidak lama setelah MPR merumuskan tujuan pendidikan seperti tercantum dalam Tap MPR No. II/MPR/1988, pada tahun berikutnya, yaitu: Undang-Undang No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sejak penmerintah Orde Baru (1966) hingga tahun 1989, penyelenggaraan pendidikan di Indonesia hanya didasarkan atas tujuan yang tercantum di dalam Tap-Tap MPR secara eksplisit yang selalu mengalami perubahan meskipun bukan perubahan secara prinsipil.

Menyimak rumusan tujuan pendidikan di atas, dapat dipahami, bahwa bangsaIndonesiamemiliki tujuan akhir pendidikan yang jelas. Hal ini berbeda dengan Pragmatisme yang tidak memiliki tujuan akhir pendidikan sebagai implikasi dari konsepsiny mengenai hakikat realitas yang selalu berubah.

3. Kurikulum Pendidikan

Kurikulum pendidikan, melaksanakan kurikulum yang komprehensif, memadukan antara teori dan praktek. Wawasan kurikulum yang dikembangkan adalah: (1) Wawasan budaya bangsa berdasar pada kondisi sosio-budaya masyarakat dan negara Indonesia, (2) Wawasan ideologi dan pandangan hidup Pancasila, (3) Wawasan kemajuan Ilmu dan Teknologi, (4) Wawasan religius dan keimanan, (5) Wawasan Pembangunan Nasional, (6) Wawasan ketahanan bangsa, (7) Proses belajar dan mengajar, mengembangkan proses komunikasi diagonal (interaksi aktif). Mengembangkan Cara Belajar Siswa Aktif.

Kurikulum pendidikan disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam rangka Negara Kesatuan Republik Indonesiadengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

  • Peningkatan iman dan takwa
  • Peningkatan akhlak mulia
  • Peningkatan potensi,kecerdasan, dan minat peserta didik
  • Keragaman potensi daerah dan lingkungan
  • Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
  • Tuntunan dunia kerja
  • Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
  • Agama
  • Dinamika perkembangan global dan
  • Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

Ketentuan mengenai pengembangan kurikulum sebagaimana dimaksud di atas lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah (Pasal 36 UU RI Uo.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional).

Bagaimana kurikulum pendidikan dioganisasikan?Sebagaimana telah kita pelajari pada bab-bab terdahlu, kurikulum pendidikan Idealisme dan Realisme diorganisasikan dengan berpusat kepada materi ajar (subject centered).Sebaliknya, kurikulum pendidikan Pragmatisme dan Eksistensialisme diorganisasikan dengan berpusat kepada peserta didik/siswa (pupil/child centered) dan berpusat kepada aktivitas sisiwa (activity centered). Lain halnya dengan organisasi kurikulim di atas, filsafat pendidikan yang berdasarkan Pancasila menyarankan organisasi kurikulum yang bersifat moderat dan fleksibel. Organisasi kurikulum perlu disesuaikan dengan jenis pendidikan dan yjuan pendidikan yang akan diselenggarakan oleh suatu lembaga pendidikan tertentu. Kurikulum memang perlu diorganisasikan dengan memperhatikan minat, bakat, kebutuhan, masalah, dan tujuan-tujuan siswa/peserta didik (pupil/child centered), tetapi di pihak lain perlu pula memperhatikan struktur materi ajar sebagi isinya. Kurikulum pendidikan memang perlu diorganisasikn dengan berpusat kepada siswa/peserta didk, di pihak lain kurikulum juga perlu memperhatikan kepentingan-kepentingan masyarakat/bangsa dan tidak boleh terpisahkan dari keadaan riil masyarakatnya (berbasis masyaakat).Selain itu, kurikulum tersebut diharapkan diorganisasi bukan hanya untuk mengkonservasi nilai-nilai lama yang dipandang perlu dipertahankan. Namun demikian, mengenai nilai-nilai tertentu yang dipandang tidak/kurang baik, pembaharuan pun adalah mungkin dilakukan.Dalam hal terakhir Pancasila tidak ekstrim sebagaimana Perenilisme, Essensialisme maupun Progresivisme.

4. Metode Pendidikan

Berbagai metode pendidikan yang ada merupakan alternative untuk diaplikasikan. Sebab, tidak ada metode mengajar pun yang terbaik disbanding metode lainnya dalam segala konteks praktek pendidikan.Pemilihan dan aplikasi metode pendidikan hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan pendidikan yang hendak dicapai, hakikat manusia atau peserta didik, karakteristik isi/materi pendidikan, fasilitas alat Bantu pendidikan yang tersedia. Penggunaan metode pendidikan diharapkan memperhatikan prinsip cara belajar siswa aktif (CBSA) dan sebagainya bersifat multi metode.

5. Peranan Pendidik dan Peserta Didik

Ada berbagai peranan dan peserta didik yang harus dilaksanakannya, namun pada dasarnya berbagai peranan tersebut tersurat dan tersirat dalam semboyan:”ing ngarso sung tulodo” artinya pendidik harus memberikan atau menjadi teladan bagi peserta didiknya;’ing madya mangun karso”, artinya   pendidik harus mampu membangun karsa pda diri peserta didiknya; dan “tut wuri handayani”artinya bahwa sepanjang tidak berbahaya pendidik harus memberi kebebasan atau kesempatan kepada peserta didik untuk belajar mandiri.

Hakekat anak didik adalah bertanggung jawab atas pendidikannya sendiri selaras dengan wawasan pendidikan sepanjang hayat

Hakekat guru sebagai pendidik adalah agen perubahan, berfungsi sebagai pemimpin dan pendukung serta pengembang nilai-nilai hidup di masyarakat, sebagai fasilitator dan bertanggung jawab atas tujuan belajar.

6. Orientasi Pendidikan

Pendidikan memiliki dua fungsi utama, yaitu fungsi konservasi dan fungsi kreasi. Fungsi konservasi dilandasi asumsi bahwa terdapat nilai-nilai,penetahuan,norma,kebiasaan, dsb. Yang dijingjung tinggi dan dipandang berharga untuk tetap dipertahankan. Contoh:pengetahuan dan nilai-nilai yang bersifat mutlak tentunya tetap harus dipertahannkan, demikian jugapengetahuan dan nilai-nilai budaya yang masih dipandang benar dan baik juga perlu dikonsrvasi. Adapun fungsi kreasi dilandasi asumsi bahwa realitas tidaklah bersifat terberi (given) dan telah selesai sebagaimana diajarkan oleh sains modern.Tetapi realitas “mewujud” sebagaimana kita manusia dan semua anggota alam semesta berpartisipasi dalam mewujukan realitas. Sebab itu, peran manusia baik sebagai individu maupun kelompok adalah merajur realitas yang diinginkannya yang dapat diterima oleh lingkunganya. Dalam hal ini hakikat pendidikan seyogyanya diletakkan pada upay-upaya untuk menggali dan mengembangkan potensi para pelajar agar mereka tidak saja mampu memeahami perubahan tetapi mampu berperan sebagai agen perubahan atau perajut realitas ( A. Mappadjantji Amien,2005).Perubahan merupakan suatu keharusan atau kenyataan yang tidak dapat kita tolak, sehingga para peserta didik harus dididik untuk menguasainya dan bukan sebaliknya, mereka ,menjadi dikuasai oleh perubahan.

7 . Fungsi pendidikan nasional Indonesia

Fungsi pendidikan nasionalIndonesiaadalah untuk mengembangkan warga negaraIndonesia, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat, mengembangkan bangsaIndonesiadan mengembangkan kebudayaan Indonesia

8. Unsur-unsur pokok pendidikan nasional

Unsur-unsur pokok pendidikan nasional adalah pendidikan pancasila, pendidikan agama, pendidikan watak dan kepribadian, pendidikan bahasa, pendidikan kesegaran jasmani, pendidikan kesenian, pendidikan ilmu pengetahuan, pendidikan keterampilan, pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan kesadaran bersejarah.

 

9. Asas-asas pelaksanaan pendidikan nasional

Asas-asas pelaksanaan pendidikan nasional Indonesia adalah asas semesta, asas pendidikan seumur hidup, asas tanggung jawab bersama, asas pendidikan, asas keselarasan dan keterpaduan dengan ketahanan nasional dan wawasan nasional, asas Bhineka Tunggal Ika, Asas keselarasan, keseimbangan dan keserasian, asas manfaat adil dan merata.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pancasila adalah dasar Negara Republik Inonesia.Pancasila yang di maksud adalah Pancasila yang rumusannya termaktub dalam”Pembukaan” Unang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Dalam Konsep Filsafat Umum ajaran metefisika yaitu Merupakan realisasi dari sila I Pancasila Ketuhanan yang Maha Esa, BangsaIndonesiahanya mengakui satu tuhan saja ialah Tuhan Yang Maha Esa. BangsaIndonesiamenganut asas kemerdekaan untuk memilih dan menganut agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan menjunjung toleransi antar pemeluk agama. Alam semesta raya mempunyai hukum-hukum alamnya dan menjadi sumber daya kehidupan semua makhluk hidup. Manusia sering dipandang sebagai mikrokosmos sebab pada manusia terdapat sifat-sifat atau unsur-unsur seperti yang ada pada makrokosmos.selain itu manusia memiliki potensi untuk : mampu berfkir (cipta),berperasaan (rasa),berkemauan (karsa),dan berkarya (karya). Hidup budaya manusia membentuk kesatuan-kesatuan secara menyeluruh mulai dari tingkat terbawah yaitu keluarga sampai pada kehidupan berbangsa dan bernegara. hidup budaya manusia menunjukan variasi-variasi, seperti adanya ras-ras manusia, macam-macam agama dan kebudayaan daerah dan sebagainya. Hidup bangsaIndonesiatidak tanpa arah, tetapi mempunyai arah yang ideal yakni hidup masyarakat yang adil dan makmur.

Dalam Epistomologi Pancasila Ajaran Pancasila dengan teorinya selaras, serasi dan seimbang, mengakui kebenaran pengetahuan rasio dan pengetahuan pengalaman. Baik rasio maupun pengalaman dapat menjadi sumber pengetahuan. Pengetahuan datang dari intuisi dan juga bersumber pada kebenaran agama.

Kemudian dalam aksiologinya Prinsip nilai religius bersumber pada Sila I Pancasila (Ketuhanan Yang Maha Esa). Agama menjadi sumber-sumber nilai-nilai kebaikan dan juga kebenaran.

Pendidikan adalah proses pembudayaan manusia, yakni usaha sadar untuk mengembangkan kemampuan dan kepribadian manusia, yang dilakukan baik dalam keluarga, di sekolah maupun di masyarakat dan berlaku seumur hidup. Pendidikan adalah proses regenerasi untuk melangsungkan eksistensi manusia budaya yang lebih maju.

Sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 3 UU RI No.20 Tahun 2003 Tentang system Pendidikan Nasional. Tujuan Pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

B. SARAN

Kita sebagai manusia khususnya warga NegaraIndonesiasebaiknya mampu mengembangkan dan memanfaatkan kemampuan yang dimiliki manusia yaitu  mampu berfikir , berperasaan , berkemauan , dan berkarya (cipta, rasa, karsa, dan karya ). Kemudian sebagai pendidik kita harus mampu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Karena dengan itu lah kita dapat menjadi manusia yang sukses dan berguna bagi nusa dan bangsa. Selain itu juga tujuan Pendidikan Nasional dapat dijalankan dengan baik sesuai dengan Pasal 3 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional. Dan NegaraIndonesiapun akan menjadi Negara yang makmur dan sejahtera.

DAFTAR PUSTAKA

  • Syrifudin, T.,(2008), Pengantar Filsafat Pendidikan, Percikan Ilmu, Bandung.
  • Purwanto, Ngalim, Drs. M.,1984,Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis, Bandung; Remadja Karya
  • Google > Filsafat Pendidikan Nasional Berdasarkan Pancasila.

Visi Pendidikan Nasional

Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memeberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

Misi Pendidikan Nasional

  1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutui seluruh rakyat Indonesia.
  2. Membantu memfasilitasi pengembangn potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar
  3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral
  4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan,keterampilan.pengamalan,sikap,dan nilai berdasarkan standar nasional dan global
  5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan R.I

Pembaharuan sistem pendidikan memerlukan strategi tertentu :

  • Pelaksanaan pendidikan agama secara akhlak mulia
  • Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum barbasis kompetensi
  • Proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis
  • Evaluasi,akreditasi,dan sertifikasi pendidikan yang memberdayakan
  • Peningkatan keprofesionalan pendidik tenaga dan kependidikan
  • Penyediaan sarana belajar yang mendidik
  • Pembiayaan pendidikan yang sesuai dengan prinsip pemerataan dan berkeadilan
  • Penyelenggaraan pendidikan yang terbuka dan merata
  • Pelaksanaan wajib belajar
  •  Perlu pula disesuaikan Pelaksanaan otonomi manejemen pendidikan
  • Pemberdayaan peran masyarakat
  • Pusat pembudayaan dan pembangunan masyarakat
  • Pelaksanaan pengawasan dalam sistem pendidikan nasional

Pembaruan sistem pendidikan nasional perlu pula disesuaikan dengan pelaksanaan otonomi daerah sebagaimana diaturndalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah pusat dan daerah.

Sehubungan dengan hal itu , maka Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional perlu diperbaharui dan diganti.

KATA PENGANTAR

 

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya,sehingga penyusunan rangkuman untuk menyampaikan laporan informasi tentang Pendidikan IPS ini dapat saya selesaikan.

Tulisan pengajuan dalam bentuk laporan ini dibuat guna melengkapi mata kuliah yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Dasar pertimbangan pemilihan materi yang saya pilih adalah untuk menyesuaikan   keinginan kami tentang bagaimana materi pokok pendidikan IPS dan juga untuk meningkatkan wawasan kami.Selain itu rangkuman ini akan sangat berguna bagi kita yang akan menjadi Guru terutama guru SD,oleh sebab itu rangkuman ini berguna untuk menjadi bekal materi yang di sampaikan kepada siswa-siswinya.Dengan demikian diharapkan rangkuman ini dapat memberikan informasi atau pengetahuan yang bermanfaat, membantu membangun, dan memajukan kita di masa yang akan datang.

Atas segala keterbatasan dan kehilapan dalam penyusunan laporan ini mohon memakluminya karena kami menyadari rangkuman ini belumlah mencapai kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati disertai kedua tangan terbuka, kami menyambut setiap kritik dan saran yang membangun demi perbaikan da masa yang akan datang.Terima Kasih.

Bandung, November 2009

                                               

 

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

Bab I Pendahuluan ………………………………………………………………………1

Geografi Regional Indonesia…………………………………………..………..2

1.Letak dan Keadaan AlamIndonesia………………………………….…2

2.Flora dan FaunaIndonesia………………………………………………3

3.Penduduk Indonesia dan Mata Pencahariannya…………………………6

Bab II Penduduk Indonesia…………………………………………………………….8

1.Permasalahan PendudukIndonesia………………………………..……8

2.Langkah-langkah yang sudah di tempuh untuk

memecahkan masalah penduduk…………………………………………12

Bab III Kekayaan Alam Indonesia……………………………………………………13

1.Sumber daya alam yang dapat diperbaharui……………………………13

2.sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui………………………..14

Bab IV Negara-negara Tetangga……………………………………………………..15

1.Kedudukan Indonesia di Asia Tenggara ……………………………….15

2.Australia……………………………………………………….……….15

Bab V Kerjasama Indonesia dengan Negara-Negara Asia Afrika…………………16

1.Benua Asia………………………………………………………………16

2.Negara-negaraAsia……………………………………………………16

3.Benua Afrika……………………………………………………………17

Bab VI Kerjasama Indonesia dengan Negara-negara Eropa dan Amerika……….17

1.Kerjasama Indonesia dengan Negara-negara Eropa……………………17

2.Benua Amerika……………………………………………………..….18

3.Penutup…………………………………………………………………19

DAFTARPUSTAKA…………………………………………..……………………..…21

BAB I

PENDAHULUAN

            Rangkuman ini merupakan bagian dari modul Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.Dalam rangkuman ini anda akan mendapatkan informasi-informasi secara deskriftif mengenai Geografi Regional Indonesia,Penduduk Indonesia,Kekayaan Alam Indonesia,Negara-negara Tetangga,Kerjasama Indonesia dengan Negara-negara Asia Afrika,Kejasama Indonesia dengan Negara-negara di Eropa dan Amerika yng perlu anda kuasai dengan baik.

Dengan mempelajari rangkuman ini diharapkan nda dapat memperluas wawasan pengetahuan tentang semua yang akan di bahas dalam rangkuman ini sebagai bekal untuk mengajar di sekolah tempat Anda bertugas.

Tujuan Instruksional Umum yang merupakan acuan rangkuman ini, ailah setelah memepelajari rangkuman ini anda di harapkan mampu mengadakan evaluasi terhadap semua bab atau permasalahn yang akan di bahas,tujuan instruksional khusus yang ingin setelh mempelajari rangkuman ini,anda akan dapat,Misalya:

  1. Mendeskripsikan lokasi wilayah Indnesi baik secara astronomis,goeografis,geologis,ekonomis cultural
  2. menjelaskan bagaimana terjadinya kenaikan jumlah penduduk
  3. dapat menyebutkan sumber- sumber daya alam yang dapat dierbaharui maupun tak dapat diperbaharui.
  4. Menyebutkan kedudukanIndonesiadiantara Negara ASEAN.
  5. Dapat mengadakan evaluasiIndonesiadengan Negara-negaraAsiadan Afrika.
  6. Menjelaskan peranan Indonesia di Eropa dan Amerika.

Dengan sajian materi yang teridi atas bahan bacaan yang disintesiskan,diharapkan akan menambah rasa ingin tahu anda,sehingga rangkuman ini menjadi stimulant untuk belajar lebih lanjut.

 

GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA

 

1. Letak dan Keadaan AlamIndonesia

Letak astronomi Indonesia sekitar garis Katulistiwa, yaitu berada di antara 6’08’Lintang Utara dan 11’15’Lintang Selatan dan membentang dari 94’00 hingga 141’05’bujur Timur karena itu beriklim tropis yang banyak hujan.Bagi yang gak jauh dari khatulistiwa, pengaruh benua Asia dan Australia sangat terasa.Hal itu di manifestasikan oleh adanya musim angina Barat yang membawa hujan dan angina Timur yang menimbulkan kemarau, terutama bagi daerah sebelah selatan Katulistiwa sseperti Jawa dan Nusa Tenggara. Perbedaan kedua musim itu tidak terlalu jelas.Maka pada musim kemarau pun biasanya ada hujan turun. Sebaliknya pada musim hujan, ada hari-hari cuaca cerah, tidak turun hujan.Daerah ini merupakan daerah pertemuan antara massa udara tropic dari belahan bumi utara dan massa udara belahan bumi selatan.Daerah pertemuan itu disebut Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT).DKAT ini biasanya di tandai oleh adanya cuaca mendung, karena terbentuknya awan Cumulonimbus (Cb).Awan itu bergumpal, naik lereng front, atau naik lereng bidang pertemuan konvergensi antara kedua massa udara tropic tersebut, sehingga tercapailah kondensasi(titik embun) yang kemudian mencurahkan hujan. DKAT itu biasanya bergerak mengikuti pergeseran matahari pada posisi Zenith (posisi matahari tertinggi).Oleh karena itu hujan yang terjadi sering di sebut hujan zenital.

Wilayah Kepulauan Indonesia ebagian besar (kira-kira 2/3-nya) terdiri atas perairan laut.Luas seluruh wilayah Indonesia dengan jalur 12 mil adalah 5 juta km persegi,terdiri dari dataran 1,9 juta km persegi, laut territorial 0,3 juta km persegi dan perairan pedalaman atau perairan kepulauan seluas 2,8 juta km persegi. Ini berarti seluruh lautIndonesia3,1 juta km persegi atau sekitar 62% dari seluruh wiayahIndonesia.

Wilayah dataranIndonesiaterdiri atas 13.677 pulau. Pulau yang telah mempunyai nama dan berpengaruhi sekitar 1.000 pulau. Panjang pantai 81.000 km, merupakan Negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia.Dari seluruh wilayah Indonesia, di perkirakan sekitar 97% di tempuh oleh 13 pulau besar (Irian Jaya,Kalimantan,Sumatra, Sulawesi, Jawa , Madura , Halmahera, Seram,Sumbawa,Timur,Flores,Bali dan Lombaok).Luas dari 13.000 pulau lainnya hanya sekitar 54.000 km, rata-rata luas setiap pulau 4 km persegi.

Karena WilayahIndonesiamerupakan kepulauan maka pengaruh laut (iklim martitim) juga jelas sekali, sehingga perbedaan kelembaban dan temperature tidak bisa. Karena adanya bentuk morfologi (pantai, dataran rendah,dataran tinggi, gunung dan pegunungan)menyebabkan adanya variasi iklim secara local.Artinya ada daerah yang banyak hujan ada yang relative kering, ada daerah yang panas dan sejuk,ada daerah yang mendapat angina local dan sebagainya.Umumnya makin tinggi suatu tempat yang diukur dari  permukaan air laut, hujan dan kelembaban makin besar, suhu makin rendah.Sehingga di Indonesia rterdapat berbagai jenis iklim mulai iklim tropis lembab di dataran rendah,hingga iklim salju abadi di puncak pegunungan Jaya Wijaya Irian,mulai iklim hujan tropis di daerah hadap angina, hingga iklim kering (savanna tropis ) di daerah bayangan hujan.

Karena banyaknya rangkainan pegenungan di Indonesia, maka ada angina yang melintas pegunungan tersebut.Angin itu naik ke lereng, kemudian setelah melalui puncak, angina itu turun pada ereng yang lainnya.Angin yang turun tersebut sering merupakan angina fohn yang kering dan panas.Contohnya angina Borohok di Deli yang sering merusak tanaman tembakau.

Jika angina dari pantai yang bersuhu 26’C naik ke lereng pegunungan akan terjadi:

  • Penurunan suhu dan penambahan kelembaban relative
  • Karena udara itu lembab, maka setiap naik 100 m suhunya turun kurang lebih 0,5’C,
  • Jika pada waktu di kaki gunung udara itu suhunya turun menjadi 26’C-3.000/100  05’C
  • Ketika angina itu naik lereng, kelembabannya bertambah, terjadi kondensasi menbentuk awan yang mencurahkan hujan.
  • Angin yang turun dari puncak dengan suhu 11’C itu adalah angina kering. Udara kering itu semakin turun suhunya bertambah dan kelembabanya makin berkurang. Setiap turun 100 m bertambahnya suhu lebih dari 0,5’C, katakanlah misalnya, setiap udara turun 100 m suhunya bertambah 0,9’C
  • Udara kering yang bersuhu 11’C, itu ketika turun mencapai daerah yang rendahnya sama dengan tempat asalnya,suhunya naik menjadi 11’C + 3.000/100 x 0,9’C = 38’C. Sehingga angina itu merupakan angina kering yang panas, dapat menyebabkan daun tanaman layu dan kering.

Secara geologis Indonesia terletak pada pertemuan system pegunungan Mediterania dan Sirkum Pasifik, dan juga merupakan pertemuan lempeng kulit bumi Erasia,lempeng Filipina,lempeng Pasifik dan lempengSamudra Hindia,Australia. Keadaan itu mengakibatkan adanya daerah sesar,patahan dan palung laut yang menimbulkan aktivitas vulkanisme dan gempa bumi.Erupsi gunung api dan kejadian gempa bumi terjadi setiap tahun berturut-turut untuk daerah-daerah yang berlainan.

Dilihat dari wilayah lautnya, ada 3 bagian.Laut dangkal di bagian, Barat yang meliputi Selat Malaka,Selat Karimata,Selat Sunda,Laut Jawa. Kesemuanya berada pada landas benua (Continental shelf Asia).Laut-laut ini bersama dengan pulau Sumatra,Jawa dan Kalimantan berada pada daerah Sunda (Sunda shelf).Di bagian Timur juga laut dankalArafura yang memisahkan Irian Jaya dengan Australia, ang berada pada Sahul Shelf. Di bagian tengah terdapat laut dalam yang meliput: Selat Makasar,Laut Sulawesi,Laut Banda,Laut Flores dan Laut Timor.Laut dankal yang berada di bagian Barat dan Timur itu dahulu pada zaman es merupakan daratan Karena es di daerah lintang tinggi sebagian meleleh akibat perubahan iklim, maka cairan e situ menaikan air laut,terjadilah Laut Jawa, Latu Afarura sebagai laut transgresi.

2. Flora dan Fauna Indonesia

Terjadinya peristiwa sejarah geologi yang menunjukkan adanya dataran Sunda dan Sahul pada zaman es,menimbulkan keanekaragaman kehidupan flor dan fauna yang kaya dan kompleks diIndonesia.

Flora dan fauna Irian berkerabat dengan flora fauna Irian.Sedangkan flora fauna Indonesia bagian barat mempunyai ciri flora fauna Asia.Tetapi sebenarnya jenis fauna Irian Jaya juga merupakan campuran daerah Oriental (Asia) dengan Australia.Yang termasuk deraha Oriental yang lainnya ialah: Arab,Persia,India,dan Asia Tenggara.Garis Wallece pada peta, menunjukkan garis Zoogeografi yang ditarik sepanjang perbatasan timur dari dangkalan Sunda, menunjukkan batas paling barat dari penyebaran mamalia asal Australia, yaitu binatang berkantung (Marsupialia).

Secara garis besar biasanya dunia flora dan fauna Indonesia di bagi 3 wilayah yaitu : (1) Indonesia bagian barat sampai Selat Makasar (garis Wallace) banyak mempunyai cirri flora-fauna Asia (Oriental),(2) Indonesia bagian Timur,terutama Irian,banyak memiliki cirri fauna Australia,(3) Indonesia bagian tengah antara Selat Makasar hingga perbatasan dangalan Sahul (garis Lydekker) merupakan daerah peralihan flora dan fauna campuran antara flora dan fauna Asia dan Australia.

Vegetasi alam di wilayah Kepulauan Indonesia di pengruhi oleh : (1) Keadaan iklim yang panas dan lembab serta curah hujan banyak,(2) Perna adanya dataran antara kepulauan Indoneisa dengan Asia dan Australia.Sehingga Indonesia berfungsi sebagai jembatan bagi disperse ( penyebaran) Flora Asia maupun Australia.

Beberapa karakteristik vegetasiIndonesiaantara lain.

adanya musim gugur,

  • Umumnya selalu hijau,hanya sedikit yang memperminan dari adanya musim gugur,
  • Jumlah spesies pohon dan tumbuahn banyak
  • Tipe tetumbangan endemic,(yang hanya terdapat diIndonesiasaja, di tempat lain tidak ada)juga macamnya banyak. Keadaan iklimnya mensusuknbagi kehidupan tertumbuhan asal dari luar,seperti tembakau,kopi,karet dan berbagai sayuran dan bunga-bungaan.Sehingga sekarang sulit untuk membedakan mana tetumbuhan asal luar dan mana yang endemis.

Ciri flora Indo-Malaysia itu makin ke Timur makin kurang.Misalnya di Irian Jaya jenis-jeni Dipteroarpaeae hanya di temukan 3 marga (8 spesies) di banding dengan sembilan marga (262 spesies)yang terdapat di Kalimantan. Jenis-jenis Dipterocarpaceae antara lainDurensering terdpat di Irian pada ketinggian 600-1400 m.Flora pegunungan Irian banyak terdapatjenisAustraliaatau daerah Subantarika,misalnya jenis kayu berharga nothofagus,cemara,podocarpus,agathis dan araucaria. Di Irian banyak kayu berharga lainnya,seperti kayu kenari hitam,kayu eben hitam,kayu besi,merbau pantai merbau darat.Di pantai banyak terdapat formasi hutan-hutan bakau dan pandan.Di Irian jenis pandan berakar tunjang tersebar luas, sampai ketinggian 3.050 meter.

Tanaman bunga yang bagus adalah Rhodendron terdapat 250 jenis tersebar di lereng pegunungan sebagai tumbuhan endemis.Selain Indonesia yang termasuk kepada kawasan flora Malesia ialah: Papua Nugini, Serawak, Sabah, Brunei,Thailand Selatan dan Filiphina.Florakawasan Malesia berada dengan flora Asia dan Australia. Batas Utara kawasan flora Malesia ialah Tanah Genting Kra di sebelah SelatanThailanddan Myanmar.Tanah Genting Kra merupakan batas antara kaasan sunda dengan benuaAsia. Batas ini menyebabkan perbedaan vegetasi antara bagian Utara yang kering dengan bagian Selatan yang basah.

Fauna banyak terdapat di pulau Sumatra,Kalimantan dan Jawa dirincikan oleh sejumlah besar jenis mamalia.Banyak jenis kera,gajah,harimau,tapir,badak,kerbau liar,dan beberapa binatang yang lenih kecil seperti babi,tupai dan rusa,dan penyebarannya pun tidak sama.Orang Utan terdapat di pohon-pohon hutan rawa Sumatra danKalimantan. Siamang terdapat diSumatra. Tapir berwarna dua terdapat di Sumatra danKalimantanjuga terdapat bermacam-macam kera, babi liar, beruang madu. Di daerahKalimantanyang jarang penduduknya kehidupan hewan liar tidak terganggu. Tetapi sekarang, tunduk,cula dan kulit hewan banyak di ammbil dari hutan untuk di ekspor. Pulau Sulawesi miskin spesies hewan, karena telah lama terpisah dengan pulau lain, dan terletak pada daerah peralihan sehingga di sana terdapat tipe hewan campuran Asia dan Australia.Dua spesies endemic Sulawesi ialah anoa dan babi rusa, yang sekarang dilindungi.Anoa adalah keluarga kerbau namun lebih kecil.Babi rusa, binatang yang menyerupai babi dan rusa berpaha panjang dan bertanduk  seperti rusa.Babi rusa juga terdapat di pulau Sula,Bacan dan Buru.

Tampaknya mamalia besar seperti gajah tidak berasil mencapai Irian sebelum muka air laut naik.Disana hanya terdapat tupai terbang, Kanguru dan Kusuari.Meskipun di sana banyak babi,tetapi banyak di buru oleh manusia.Kangguru banyak terdapat pada daerah Savana Selatan Pegunungan Tengah (Central Range), hal itu merupakan petunjuk bahwa pulau Irian belum lama terpisah dengan Australia.Burung cendrawasih banyak terdapat di Irian Jaya dan di Maluku.Selain cendrawasih terdapat juga burung parkit,kakatua,dan nuri,kasuari Australia terdapat di Seramdan daerah datran rendah berawa di Pulau Aru maupun di Irian Jaya.Burung merak terdapat di Jawa, Kalimantan,Surabaya,Semarang,dan Samarinda,semuanya di ekspor.Reptil banyak macamnya,yang terkenal adalah buaya yanghidup di daerah rawa, kura-kura air tawar,hanya terdapat di Indonesia.Telur penyu banyak di hasilkan di Kalimantan dan pulau-pulau sebelah Timur.Komodo sejenis kadal ay\tau biawak besar,terdapat di pulau Komodo, dei selat antara Sumbawa dan Flores, juga terdapat di Pulau Rinca, Padar dan pantai Barat Flores.Di Indonesia terdapat sekitar 350 spesies ular,termasuk ke dalamnya ular Pytho pemakan tikus di sawah. Pemerintah mengadakan cagar alam sebagai tempat suaka margasatwa seperti Ujungkulon di Jawa Barat yang selain binatang,tumbuhannya juga di lindungi.Indonesia sekarang memiliki 115 konservasi hutan dan tanam nasional tempat melindungi binatang dan tumnbuhan langka. Selain Ujungkulon, juga terdapat Panajung di Ciamis Selatan. Betiri di wilayah gunung Semeru.Kebun rayabogorberfungsi sebagai tempat koleksi tanaman tropis yang di bangun oleh Rafles.

Hewan yang tubuhnya besar biasanya membutuhkan luas areal yang lebih besar serta kepadatan populasi yang lebih rendah.Karena itu di pulau-pulau kecil sebelah barat Pulau Sumatra tidak terdapat harimau,gajah atau badak Sumatra.Hewan kecil, seperti tupai bergaris putih yang terdapat di Sumatra,Semenajung Malaya,Kalimantandan Sulawesi Utara di jumpai di pulau-pulau kecil.

Kekayaan spesies (jenis) flora dan fauna suatu pulau di Indonesia ada hubungannya dengan luas pulau dan hubungannya dengan plau benua dan pulau lain.Jika dekat dengan benua dan belum lama terpisah dari benua biasanya lebih kaya dan banyak persamaan flora-faunanya.Misalnya pulau-pulau sebelah barat Sumatra (Enggano,Mentawai dan lainnya) lebih lama terpisah dengan Sumatra di bandingkan dengan pulau-pulau sebelah timur (bangka, Belitung dan lainnya).

Baik flora maupun fauna di Indonesia ada yang telah punah dari pulau-pulau tertentu.Misalnya Harimau hanya ada di Sumatra dan Jawa, di Klimantan telah punah.Mawar hanya ada di Sumatra dan Klimantan, di Jawa tidak ada.Untuk melindungi hewan langka itu,pemerintah (Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pengawetan Alam) mengadakan lahan hutan lindung dan taman nasional.Hewan yang di lindungi antara lain :Komodo di pulau Komodo,Orang Utan di Sumatra dan Kaimantan,Babi Rusa dan Anoa di Sulawesi.Ketiga jenis hewan itu sering disebut jenis endemis 9 yang hanya terdapat di Indonesia).Sedang flora yang dianggap endemis Indonesia misalnya Rafflesia Arnoldi di Sumatra.

Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pengawetan Alam (PHPA)merencanakan 19% (18,7 juta ha) lahan diperuntukan sebagai areal perlindunganIndonesiaterdapat 320 hutan lindung dan tanam nasional. Sekarang sekitar 1,29 juta ha lahan telah di tata sebagai taman nasional dan areal lindung.PHPA menganut konservasi modern yang menekankna pada konsevaisi ekosistem secara menyeluruh karena tak mungkin melindungi hewan liat\r tanpa konsrvasi habitatnya.Misalnya:

  1. orang utan (Pongopymaeus) yang hanya di jumpai di Sumatra dan Kalimantan tergantung kepada habitat hutan primer.Karena itu untuk mrlindungi orang utan PHPA bekerjasama dengan World Wildlife Find (WF) membangun proyek “Rehabilitasi orang utan” di Borohok dan Tanjung Putting di Suara danKalimantan.
  2. Komodo Raksasa ( Varanus Komodoenis ) biawak besar ( panjangya 2-3 meter ) di buat perlindungan DI PILANE Rincea.Padar dan pulau Komodo di pantai Barat Flores.
  3. babi-rusa dan Anoa (kerbau liar yang kecil) yang merupakan fauna endemic I Sulawesi juga dilindungi. Binatang endemic di Sulawesi hanya musang.

( Macrogalidia Masschenbroeki), binatang hantu ( Tarsius Spectrum) dan monyet hitam ( macaca negra). Diantara burungSulawesi, yang cukup menarik adalah burung maleo dan ayam liar.

3. Penduduk Indonesia dan Mata Pencahariannya

Diduga sebelum zaman es berakhir,telah ada manusia di Wilayah Kepulauan Indonesia dalam bentuk Pithecantropus Erectus(Manusia Trinil).Namun penduduk yang menurunkan orang Indonesia sekarang, diduga bersal dari datran Asia yang berimigrasi kira-kira 3.000 tahun SM.Mereka berlayar menggunakan perahu menuju Polynesia, yang terdiri dari kelompok Proto-Melayu atau Deutero-Malaya. Sekarang jika dikelompokan ada 4 kelompok yaitu Malanesia,Proto-Australia,Polynesiadan Microneisa.

Malanesia terbagi atas: suku Aceh di Sumatra Utara,Batak di Sumatra Timut laut, Minangkabau di Sumatra Barat,Sunda di Jawa Barat,Jawa di Jawa Tengah dan Timur,Madura di Pulau Madura,Bali di Pulau Bali,Sasak di Lombok dan Timor di Pulau Timor.Di Pulau Kalimantan ada suku Dayak, di Sulawesi Utara ada suku Minahasa, di Sulawesi ada suku Toraja, di Sulawesi Selatan ada suku Bugis dan Makasar.Orang Ambon di Maluku dan orang Irian Jaya termasuk kelompok Polynesia dan Pro-Austronesia. Sedangkan kelompokMicronesiaterdapat di pulau-pulau kecil pada perbatasan KepulauanIndonesiabagian timur.

Tetapi sukar sekali membedakan mereka, sebab sekarang telah terjadi Asimilasi (perkawinan antar-Ras).Hanya bahasa dan kebudayaanlah yang masih dapat membedakan antara suku-suku bangsa, karena perbedaan lingkungan alam tempat mereka hidup.Sehingga ada kelompok Aceh,Minangkabau,Palembang,Sunda,Banjar,Bugis,Jawa,Madura,Bali,Minahasa,Irian dan sebagainya.

Penduduk Indonesia adalah nomor lima terbanyak di dunia, setelah RRC,India,Uni Soviet dan Amerika.Angka pertumbuhan penduduk 2,32% per tahun.Untuk menurunkan angka pertumbuhan penduduk pemerintah mengadakan beberapa usaha antara lain dengan program keluarga berencana, menunda usia kawin, memperpanjang masa sekolah dan lin-lain.Dengan program-progra tersebut angka pertumbuhan penduduk pada periode 1980-1985  menurun menjadi 2,2% dan diharapkan pada periode sampai tahun 1995 menjadi 1,9%.

Tabel Kepadatan PendudukIndonesia1930-1980

No Pulau 1930 1961 1971 1980
1 Jawa dan Madura 315 476 576 690
2 Sumatra 17 33 44 59
3 Kalimantan 4 8 10 12
4 Sulawesi 22 38 45 55
5 Maluku dan Irian Jaya 5
6 Pulau Lain 8 12 15 19
32 51 62 77

Cepatnya migrasi kekotamembawa manfaat yaitu urbanisasi mengandung potensi untuk meningkatkan mobilitas social maupun fisikal dari para urbanisasi.Pengaruh negative dari urbanisasi, misalnya memperluas daerah slum (pemukiman kumuh),pengangguran dan Kriminalitas dan sebagainya.

Pemindahan penduduk dari daerah padat (Jawa danBali) ke daerah yang jarang (luar Jawa) bertujuan untuk :

  • pemerataan penduduk antar pulau
  • membuka lapangan kerjja baru dengan memanfaatkan kahan yang masih kosong
  • mengolah sumber daya
  • meningkatkan taraf hidup transmigrasi dan masyarakat sekitar transmigrasi

Beberapa daerah transmigrasi yang terkenal antara lain di Lampung, Bengkulu , Sulawesi,Irian Jaya danKalimantan.

Dilihat dari segi mata pencahariannya sebagian besar (lebih dari 70%)penduduk Indonesia bertani dan yang lainnya berdagang,pegawai,buruh industri,pengusaha dan lain-lain.Pertanian yang meliputi bercocok tanam,perikanan,kehutanan umumnya masih sederhana bersifat subsistens,tujuan utamanya bukan bertani untuk dijual (komersial),tetapi sekedar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.Kecuali pertanian dalam bentuk perkebunan tanaman perdagangan, seperti karet,kelapa,lada,kopi,cengkeh,tebu dan lain-lain.Kesemuanya sebagian besar dilakukan oleh rakyat dalam perkebuana rakyatyang dilakuakan secara kecil-kecilan dan tradisiona.Hanya sebagian keil dari perkebuanan tersebut yang dikelola dalam bentuk perdagangan dengan menggunakan tekhnologi canggih dan padat modal.

Pertanian subsistens itu umumnya menanam padi sebagian bahan makanan pokok. Padi sawah yang dikelola secara intebsif banyak terdapat di Pulau Jawa dan di beberapa bagian di Sumatra Barat,Lampung,Sulawesi dan beberapa ada yang dilakukan secara nomaden atau berpindah-pindah (shifting cultivation).Daerah lading seperti itu umumnya terdapat di daerah banyak hujan dan jarang penduduknya.Pemerintah berusaha mengurangi system pertanian lading nomaden itu karena produktifitasnya rendah dan merusak lingkungan alam (hutan dan tanah semakin kritis).

BAB II

PENDUDUKINDONESIA

1.Permasalahn PendudukIndonesia

Demikianlah sampai sejauh ini kita telah cba membahas beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan penduduk Indonesia.Permasalahan-permasalahan itu pada dasranya dapat kita kelompokkan ke dalam masalah-masalah kuantitas penduduk,masalah kualitas penduduk,dan masalah yang berkenaan dengan penyebaran penduduk yang tidak merata.Ketiga aspek masalah itu satu sama lain sangat berkaitan dan satu sama lain tidak bida dipisahkan.

Masalah kuantitas terutama berkenaan dengan pertambahan jumlah penduduk yang terlalu cepat sebagai akibat tingkat kelahiran yang tinggi.Masalah tersebut merupakan masalah yang di bahas oleh demografi, yaitu satu bidang pengetahuan yang mengkhususkan diri pada masalah-masalah kependudukan dengan mengutamakan pendekatan kuantitatif,Artinya,demografi lebih banyak berbicara dengan angka-angka.

Di Negara ASEAN , Negara kita jelas mempunyai jumlah penduduk paling banyak,bhahkan masih lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk seluruh Negara-negara ASEAN.perhatiak tabel berikut :

PENDUDUK NEGARA-NEGARA ASEAN (1985)

NO Nama Negara Jumlah Penduduk ( juta)
1 Indonesia 168,4
2 Filipina 56,8
3 Thailand 52,7
4 Malaysia 15,7
5 Singapura 2,6
6 BruneiDarussalam 0,2

Kedudukan Indonesia sebagai “the big five”dari segi jumlah penduduk di dunia ini memang membanggakan, akan tetapi juga sangat meresahkan.Pertambahan penduduk di suatu daerah atau suatu Negara sangat dipengaruhi oleh 3 faktor penting yaitu kelahiran,kematian dan migrasi.Dengan demikian kita akan mengerti bahwa pertambahan penduduk terjadi krena jumlah yang lahir lebih besar dari jumlah yang mati.Atau dengan kata lain,penduduk suatu Negara akan bertambah sebesar angka kelahiran di kurangi angka kematian.Jelsnya dapat dirumuskan:

Pertambahan Penduduk = Angka Kelahiran – Angka Kematain

Oleh karena itu, cara perhitungan ini disebut cara perhitungan secara kasar, dan angka yang diperolehnya pun masih merupakan angka kasar.Dalam demografi sering dipergunakan istilah CBR singkatan dari Crude Brirth Rate (=tingkat kelahiran kasar).Walaupun masih bersifat kasar angka-angka CBR ini umumnya dipergunakan untuk memperhitungkan jumlah dan pertambahan penduduk suatu Negara.Perpindahan penduduk antar daerah atau antar Negara itu disebut migrasi.Perpindahan penduduk dari Negara lain masuk ke Negara kita disebut imigrasi(imigrasi masuk),sedangkan Perpindahan penduduk dari Negara kita pindah ke Negara lin disebut emigrasi(migrasi keluar).Imigrasi akan menambah jumlah penduduk suatu Negara emigrasi akan menguranginya.Dengan demikian rumus pertambahan penduduk itu akan menjadi demikian :

Pertambahan Penduduk = (Lahir-Mati) + (Imigrasi- Emigrasi).

Penyebaran Penduduk yang tidak merata di berbagai daerah Indonesia membawa akibat tingkat kepadatan penduduk yang berbeda pula di daerah-daerah tersebut.Kepadatan Penduduk di bagi 2 macam yaitu kepadatan penduduk umum dan kepaatan penduduk agraris.Kepadatan pendudk umum diperoleh dengan jalan membagi jumlah seluruh penduduk yang ada di suatu daerah dengan luas daerah tersebut,Haslnyakan berupa angka rata-rata jumlah orang per satuan luas tertentu (kilometer persegi atau hektar).Jika perhitungan itu dirumuskan maka :

Kapadatan Penduduk = Jumlah penduduk suatu daerah

Luas daerah

Kepadatan penduduk agraris adalah jumlah penduduk petani tiap kilometer persegi tanah pertanian.Atau dengan rumus dapat di tulis:

Kepadatan Penduduk Agraris = Jumlah petani di suatu daerah

luas tanah pertanian

Faktor yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan penduduk tersebut adalah natalitas dan mortalitas.Selisih natalitas dan mortalitas yang masih besar mendorong tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi.Pertambahan jumlah penduduk yang disebabkan semata-mata karena kelahiran dan kematian disebut pertambahan penduduk alami.Pengaruh imigrasi dari luar terhadap perkembangan pendudukIndonesiarelative kecil sekali.

Adakecenderungn bahwa kota-kota di duina makin padat penduduknya akibat urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa-desa kekota. Urbanisasi merupakan salah satu gejala yang berkaitan lengasung dengan masalah penyebaran penduduk desa-kota. Di samping itu pertumbuhan penduduk yang cepat mendorong tingkat urbanisasii yng tinggi.Tahun 1950 tercatat penduduk kota sebesar 25 prsen dari seluruh penduduk bumi.Jumlah itu menigkat menjadi 36 persen pada tahun 1970 dan meningkat lagi menjadi 41 persen pada tahun 1980.

Pertumbuhan penduduk dunia yang pesat sebenarnya baru terjadi sejak pertengahan abad 20 ini. Sedangkan pada masa sebelumnya perkembangan penduduk boleh di katakana lambat.Tabel berikut ini dapat memberikan gambaran perkembangan penduduk tersebut :

PERKEMBANGAN PENDUDUK DUNIA

Tahun Jumlah Penduduk Jangka waktu lipat dua
8000 s.M 5 juta 1500 tahun
1650 M 500 juta 200 tahun
1850 M 1000 juta 80 tahun
1930 M 2000 juta 45 tahun
1975 M 4000 juta 35 tahun

Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi itu menunjukkan bahwa perkembangan penduduk Indonesia masih dalam tahap transisi demografi.Angka kelahiran yang masih di atas 35 per seribu penduduk pertahun mengakibatkan tingkat pertumbuhan penduduk yang sekarang hampir 180 juta,akan berlipat dua hanya dalam tempo 30 tahun, jika tidak diusahakan untuk memperlambat pertumbuhannya.

Transisi demografi adalah suatu istilah yang biasa di gunakan untuk menjelaskan tahapan perkembangan penduduk dari tahapan keseimbangan awal antara tingkat kelahiran dan tingkat kematian yang dua-duanya tinggi ke tahapan keseimbangan akhir antara tingkat kelahiran rendah dan tingkat kematian juga rendah, melului tahapan di mana tingkat kematian semaikin rendah sedangkan tingkat kelahiran tetap tinggi.

Oleh karena itu perhitungan jumlah tahun yng diperlukan untuk pelipatgandaan ini kikenal dengan Rumus 70 persen sebagai berikut:

Waktu Lipat dua ( Doubling Time )  = 70 x 1 tahun

r

( r = tingkat dalam persen )

Tebel berikut ini menunjukan hubungan antara waktu lipat dua jumlah penduduk dengan tingkat atau laju pertumbuhannya.

WAKTU LIPAT DUA

Tingkat Pertumbuhan (%per-tahun) Jangka waktu lipat dua (tahun)
0,1 700
0,5 140
1,0 70
2,0 35
4,0 18
5,0 14
7,0 10
10,0 7

Penyebaran penduduk yang tidak merata, juga merupakan masalah yang perlu dipecahkan. Pulau Jawa yang di huni oleh lebih dari dua pertiga jumlah penduduk Indonesia sejak dahulu terkenal sebagai daerah terpadat di dunia, sementara daerah-daerah luar jawa masih sedikit dan masih jarang penduduknya, seperti Kalimantan dan Irian jaya.Demikian pula masalah penyebaran penduduk desa ke kota sebagai akibat urbanisasi.Masalah makin padatnya kota-kota sudah mulai terasa oleh kota-kota besar seperti Jakarta,Surabaya,Bandung, dan lain-lain.

Tidak kalah pentingnya adalah masalah kualitas penduduk yang menyangkut aspek-aspek pendidikan,kemakmuran dan kesehatan,yang rata-rata masih rendah,dan masih terus diusahakan pemecahannya. Masalah kualitas pendudukIndonesiaadalah masalah-masalah yang berkaitan dengan taraf pendidikan, kemakmuran penduduk dan kesehatan penduduk. Ketiga aspek tersebut merupakan bagian penting dalam kehidupan suatu masyarakat dan bangsa.Taraf pendidikan, kemakmuran dan kesehatan penduduk sering digunakan sebagai ukutan kemajuan suatu bangsa.Oleh karena itu, setiap bangsa di dunia ini selalu berjuang dan berusaha untuk memperbaiki dan menigkatkan taraf pendidikan ,kemakmuran dan kesehatan penduduknya,tidak terkecuali Bangsa Indonesia.

Taraf pendidikan penduduk di Negara –negara sedang berkembang pada umumnya masih sangat rendah.Hal ini jelas ada kaitanya dengan lamanya masa penjajahan di mana aspek pendidikan penduduk sangat kurang diperhatikan.Banyak Negara sedang berkembang setelah setelah sekian tahun mencapai kemerdekaannya sampai sekarang belum berhasil secara nyata meningkatkan taraf pendidikan penduduknya.Angka buta huruf yang masih tinggi,terbatasnya pengembangan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan karena ketiadaan dan yang cukup merupakan hambatan-hambatan pokok dalam usaha meningkatkan taraf pendidikan di Negara-negara sedang berkembang.Tabel berikut inimkiranya dapat memberikan sekedar gambaran mengenai sector pendidikan tersebut.

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN(%)

Tingkat Pendidikan 1971 1980
Tidak sekolah 41,00 27,20
Tidak/belum tamat SD 32,96 28,58
Tamat SEkolah Dasar 19,38 29,23
SLTP (umum dan kejuruan) 4,31 8,29
SLTA (Umum dan kejuruan) 2,04 5,95
Akademi/Universitas 0,31 0,75
jumlah 100,00 100,00

Dari tabrl itu ternyata setelah 35 tahun kita merdeka (sampai 1980) rata-rata tarf pendidikan bangsa kita amat rendah. Dari sekitar 104,5 juta jiwa penduduk berusia 10 tahun ke atas pada waktu itu, hampir 28,5 juta di antaranya (atau 27,20%) yang tidak pernah mengenyam pendidikan SD sekalipun.Yang tidak kalah memprihatinkannya adalah tingkat oendidikan angkatan kerja Indonesia.Sebanyak 29% dari angkatan kerja,baik yang sudah bekerja maupun yang belum (penganggur),menyatakan sama sekali tidak pernah sekolah,sebanyak 59% berpendidikan hanya SD.Angkatan kerja yang berpendidikan akademis dan perguruan tinggi jumlahnya tidak sampai 1%.

Selain taraf pendidikan ada juga taraf kemakmuran penduduk,setiap bangsa di dunia selalu mencita-ctakan kehidupan yang lebih baik,makmur dan sejahtera pada masa yang akan datang.Kemakmuran merupakan salah satu ukuran yang penting dengan menilai kesejahteraan penduduk.Taraf kemakmuran bangsa Indonesia, ebagaimana juga bangsa-bangsa di Negara sedang berkembang pada umumnya. Masih termasuk rendah dibandingkan dengan taraf kemakmuran penduduk di negara0negara maju.alupun demikian di antara Negara-negara sedang berkembang tersebut,berkat usaha-usaha kita meningkatkan pembangunan ekonomi pada desa warsa terakhir ini,Indonesiatermasuk salah satu yang berhasil secara nyata meningkatkan taraf hidup penduduknya.

Kesehatan merupakan modal yang penting dalam hidup manusia.Dalam taraf kesehatan penduduk ada tiga factor yang umumnya memepengaruhi kesehatan manusia,yaitu factor genetic,factor makanan dan factor lingkungan.Faktor genetic adalah factor-faktor yang berkaitan dengan bawaan atau keturunan, yang merupakan factor internal pada seseorang yang berkaitan dengan kemampuan-kemampuan atau potensi-potensi yang ada pada diri seseorang untuk bereaksi terhadap kondisi lingkungan (mudah terkena atau tidak terkena penyakit).Faktor ini biasanya sukar di ketahui.

Factor penting ke dua yang mempengaruhi kesehatan penduduk adalah factor makanan.Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk memepertahankan hidup. Makanan berfungsi untuk menghasilkan energi,untuk rehabilitai jaringan tubuh dan untuk pertumbuhan badan.kekeurangan makanan dalam artikeduanya akan mengakibatkan lemahnya kondisi fisik tubuh manusia,sehingga nudah di hinggapi penyakit.

Faktor lingkungan jelas merupakan factor yang tidak kalah pentingnya berkaitan dengan kesehatan penduduk.Kebersihan,kerapihan dan keserasian lingkungan merupakan hal-hal yang sangat mendorong terciptanya kesehatan lingkungan.

2. Langkah-langkah yang Sudah Ditempuh untuk Memecahkan Masalah Penduduk

Usaha-usaha unyuk memecahkan masalah penduduk sejak lama.Usaha-usaha untuk mempengaruhiperkembangan penduduk dapat di golongkan menjadi 2, yaitu usaha dan kebijaksanaan yang sifatnya pro-natalis dan anti-natalis. Pro-natalis mempunyai sikap mendorong pertumbuhan penduduk,terutama pada Negara-negara yang penduduknya sedikit seperti Kanada dan Australia.Akan tetapi pada umumnya Negara-negara di dunia bersikap anti-natalis,yaitu sikap-sikap dan keinginan untuk menekan/mengurangi laju pertumbuhan penduduknya.

Langkah-langkah dan kebijaksanaan yang ditempuh pemerintah kita berkenaan dengan aspek kuantitas penduduk, terutama yang di ajukan untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk Indonesia.Satu-satunya cara untuk mengerem atau mengurangi laju pertumbuhan penduduk yang cepat tersebut ialah menurunkan angka kelahiran,sebab kita tidak mungkin menambah angka kematian.Menurunkan angka kelahiran selain bertujuan untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk, juga untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, mengurangi kemiskinan, dan mengingkatkan derajat kesehatan  ibu dan anak Beberapa usaha pemerintah yang telah dan masih sedang giat-giatnya dilakukan antara lain ialah: keluarga berebcana,pendidikan kependudukan dan memperkenalkan norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.Ketiga usaha tersebut merupakan usaha yang sangat penting dalam program kependudukan di Negara kita.

Salah satu langkah penting untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk tersebut adalah menurunkan angka kelahiran melalui program KB.Tujuan dari mengendalikan angka kelahiran (natalitas).Program KB itu sendiri diarahkan kepada 2 sasaran, yaitu sasaran langsung kepada pasangan usia subur (PUS) dan sasaran tidak langsung yang melinbatkan organisasi-organisasi, lembaga-lembaga kemasyarakatan, instansi pemerintah dan swasta serta tokoh-tokoh masyarakat.

Yang kedua pendidkan Kependudukan,Pendidikan memegang peranan penting dalam hubungannya dengan usaha-usaha mengurangi laju pertumbuhan penduduk dan kebijaksanaan kependudukan pada umumnya.Pendidikan baik formal (sekolahan) maupun nonfoormal (pendidikan luar sekolah) di harapkan akan mampu meningkatkan kesadaran dan [engetahuan tentang permasalahan penduduk pada umumnya dan pendudukIndonesiapada khususnya.

Yang ke tiga adalah motivasi ke arah pembentukan keluarga kecil dilakukan dengan memperkenalkan NKKBS ( Nomor keluarga kecil bahagia dan sejahtera).Tujuan dari program KB dan pendidikan kependudukan sebenarnya secara tidak langsung berkaitan dengan motivasi kea rah terwujudnya keluarga kecil bahagia sejahtera tersebut.

Usaha-usaha yang berkaitan dengan masalah penyebaran penduduk dipecahkan dengan pelaksanaan program transmigrasi.Dengan program transmigrasi pemerintah mengharapkan memperoleh hasil ganda,selain memecahkan masalah penyebaran penduduk,juga pembukaan dan pengembangan daerah bagi daerah-daerah tujuan,peningkatan kesejahteraan dan pembinaan ketahanan nasional. Program transmigrasi ini pernah dilaksanakan juga pada zaman penjajahan Belanda dengan nama koloni ini pernah dilaksanakan juga pada zaman penjajahan Belanda dengan nama kolonisasi.

Usaha peningkatan pendidikan,kesejahteraan dan kesehatan penduduk juga terus di galakkan melalui program-program pembangunan masing-masing sector,misalnya dengan perluasan kesempatan belajar,perluasan kesempatan kerja,peningkatan sarana dan fasilitas kesehatan.

Dengan diambilnya langkah-langkah pemecahan penduduk seperti di sebutjkan di atas,diharapkan akan dicapai hasil sesuai dengan tujuan pembangunana kependudukan seperti yang telah digariskan dalam GBHN.

BAB III

KEKAYAAN ALAM INDONESIA

1. Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui

Dilihat dari mudah dan sukarnya diperbaharui sumber daya alam dapat diklasifikasikan menjadi sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable natural resources) dan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (nonrenewable natural resources). Yang termasuk sumber daya yang mudah diperbaharui antara lain : hutan,tanaman pertanian,perikanan,peternakan.Sedangkan yang sukar diperbaharui misalnya tanah dan benda-benda tambang.

Hutan mempunyai fungsi klimatologis,hidrologis,pedagogis,konservasi dan ilmiah.Sedangkan dilijat dari formasi dan letaknya ada hutan rawa pantai (mangrove), hutan tropis dataran rendah,hutan musim,hutan pinus an sabana.Hutan produksi menghasilkan kayu,rotan,getah,obat-obatan dan lain-lain.dilihat dari fungsinya, hutan di Indonesia dapat digolongkan sebagi berikut:

  1. hutan produksi,yang menghasilkan kayu,rotan,dammar,kulit kayu,getah,bamboo,pinus,kemenyan,jeletung,terpentin,kapur barus,malam,gambir,bahan rempah-rempaah dan obat-obatan.Hutan produksi meliputi 40 juta hektar.
  2. hutan lindung,jelas hutan berperan penting dalam usaha konservasi tanah pengatur tat air,pemukiman penduduk, rekreasi,perkembangan masyarakat,perlindungan margasatwa,pendidikan dan ekologi.

Pertanian merupakan usaha tertua di masyarakat Indonesia.Karena itu teknik dan pengalaman cukup memadai.Hal itu nampak dari teknik pembuatan sawah teras sampai ke lereng-lereng.Ada beberapa macam lahan pertanian diIndonesia:

  1. Pertanian sawah,tujuan utama lahan persawahan adalah bertanam padi.dilihat dari ketersediaan air ada beberapa macam sawah yaitu; sawah tadah hujan, sawah kemarau,sawah pengairan,sawah pasang surut,sawah lebak.
  2. Pertanian Lahan Kering,pertanian lahan kering terdiri atas pertanian lahan pekarangan, ladang berpindah-pindah, kebun tanaman campuran dan perkebunan.

Pertanian di Indonesia umumnya bersifat Subsitens tidak komersial,kecuali dalam bentuk perkebunan rakyat dan perkebunan basar.Umumnya bertanam adi dan palawija.Sedangakan perikanan pada garis besarnya ada 3 macam yaitu perikanan air tawar,air payau dan perikanan laut.Kegiatannya memijah, memelihara, mengangkap dan mengolah hasil.Perikanan laut umumnya penangkapan secara ekstrsktif.

Peternakan terdiri atas ternak basar,kecil dan unggas.Umumnya merupakan oekerjaan sambilan .Hanya beberapa daerah seperti di madura,Sumba,Bali ada yang merupakan mata pencaharian pokok.Hewan Sapid an Kerbau erat kaitannya dengan kegiatan pertanian.Sedangkan pemeliharaan kudauntuk transportasi dan hobi (olahraga).Di daerah nonmuslim seperti Bali,Tapanuli,Minahasa perterakan babi cukup penting, sehingga hasilnya di ekspor ke Singapura dan Hongkong.

Perikanan berdasarkan salinitas(kadar garamnya)ada 3 macam habitat perikanan,yaitu:

  • Perikanan air tawar terdapat di dataran, yang meliputi perairan sungai, danau,rawa,sawah dan kolam ikan air tawar.
  • Perikanan air payau,terdapat di pantai landai,di daerah pasang surut,tempat terjadinya percampuran air laut dan air darat.
  • Perikanan laut.

2. Sumber Daya Alam Tak Dapat Diperbaharui

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui yang kita bahas adalah tanah dan barang tambang.Tanah terjadi dari pelapukan batuan.Batuan yang menjadi bahan induk tanah terdiri dari 1) batuan beku granit,basalt,andesit dan lain-lain,yang terbentuk dari lava yang beku,2) batuan sediment seperti batu kapur, yang terjadi dari hasil endapan yang lam sekali.3) Batuan metamorf,yaitu batuan sediment atau batuan beku yang berubah hablurnya akibat pemanasan dan tekanan yang tinggi biasanya Karen adanya terobosan lava (magma).

Tanah sebenarnya banyak macamnya, seperti tanah latisit,podsol,margalit dan lain-lain.Tetapi dalam uraian ini tanah dilihat dari segi manfaatnya atau penggunaannya, sehingga pembagiannya sangat sederhana, hanya tanah vulkanik,alluvial dan tanah organic.Fungsi tanah segi ahanya dan materininya.Lahannya merupakan saraa tempat bertani,mendirikan bangunan jalan dan lain0lain.Sedangkan dari segi materinya tanh berfungsi sebagai industri (gentang,bata,keramik)dan sebagai bahan sumber energi (gambut).

Tanbang ada yang bersifat strategis, vital dan industri.Indonesia kaya akan barang.Yang paling besar nilainya dalam ekonomi nasional sekarang ini ialah gas dan minyak bumi,batu bara,tembaga,nikel.emas.perak.Diusahakan oleh emerintah maupun oleh perusahaan yang ditunjuk dengan system bagi hasil.

 

BAB IV

NEGARA-NEGARA TETANGGA

1. Penduduk Indonesia di Asia Tenggara

Kecuali Singapura kelima Negara ASEAN lainnya merupakan Negara berkembang yang titik berat ekonominya dari sector agraris.s

Terdapat persamaan-persamaan di antara Negara-negara ASEAN ini di samping adanya perbedaan.Perbedaan dan persamaan menimbulkan kerjasama.

Kerjasama antar Negara ASEAN telah terjalin sejak dahulu tetapi kerjasama ini makin dipererat, setelah mereka bergabung dalam kelompok ASEAN, yang didirikan tahun 1967 dan Brunei Darussalam menyusul bergabung dalam tahun 1984.Kerjasama menyeluruj\h dalm bidang-bidang ekonomi,social,budaya,politik,dan pertahanan keamanan dalam bidang-bidang ekonomi,social,budaya,politikdan pertahana keamanan, di samping kerjasama menghadapinegara-negara di luar ASEAN .

Dalam persetujuan pembentukkan ASEAN ini ditetapkan bahwa anggota ASEAN tidak berhak mencampuri masalah dalam negeri anggota ASEAN lainnya.

2.Australia

Australiamerupakan benua terkecil dan satu-satunya yang dihuni oleh satu bangsa.Benua ini paling akhir ditemukan. Penemunya adalah orang Inggris.

Mayoritas pendudukAustraliaadalah orang Inggris.Daerah yang ditemukan pertama adalah pantai Tenggara, karena itulah Wilayah tersebut merupakan daerah terbanyak penduduknya.Penduduk asliAustralia(Aborigin) jumlahnya tinggal sedikit dan tinggal di daerah yang yidak subur.

Walaupun sebagian besarAustraliaterdiri atas gurun, tetapi kekayaanAustraliaakan mineral sangat melimpah.Industri diAustraliaterutama mengolah hasil peternakan yang merupakan pula bahan ekspor utamanya.Industri berkonsentrasi di kota-kota pelabhanSydneydanMelbourne.

Kerjasama diberbagai bidang antaraAustraliadanIndonesiasudah berlangsung sejak lama.

BAB V

KERJASAMAINDONESIADENGAN NEGARA-NEGARAASIAAFRIKA

1. Benua Asia

Letak regionAsiaini ditemukan oleh jaring-jaring derajat lintang dan bujur. Itulah letak astronomis sebuah region. Kecuali itu Anda juga mendapat gambaran tentang letak geografis benus ini. Kedua jenis letak itu mempunyai akibat masing-masing. Secara geologis,Asiajuga dikelilingi oleh bagian-bagian yang terbentuk palung dan yang sering kali di landa gempa. Ini akibat letaknya terhadap lempeng-lempeng litosfir yang lain,beberapa peristiwa gempa yang pernah melanda beberapa daerah diAsiadapat diterngakan dengan menghubungkan kejadian itu dengan letaknya terhadap daerah tumbukan lempeng.

Letak astronomi,ukuran luas benua serta jarak suatu daerah ke laut menentukan berbagai iklim yang ada di benua ini.Asiamemiliki iklim dari tropic sampai kutub dan dari yang basah sampai yang kering.

Iklim berpengaruh pula terhadap vegetasi di daerahnya.Jenis vegetasi dapat pula menentukan jenis fauna apa yang sesuai dengan lingkungan seperti itu. Itulah interaksi antara fenomena geosfer yang terdapat di suatu region.

Pada bagian akhir materi ini digambarkan keadaan penduduk yang bermukim di benua ini,mengenai kelompok rasnya, penyebaranya serta tempat-tempat konsetrasinya.Penyebaran penduduk juga tidak dapat dilepaskan daro pengaruh kondisi lingkungan yang mendukung hidup dan kehidupan penduduk itu, seperti keadaan geologi dan morfologinya,system pengalirannya dan iklimnya.

2. Negara-negara Asia

Jepang merupakan Negara kepulauan yang terletak di lepas pantai timurAsia. Tanahnya bergunung api dan sangat banyak di landa gempa.Dari Samudra Pasifik yang terluas itu seringkali Negara ini deserang badai dan tsunami.Berkat keuletan dan semangat kerja kersa penduduknya,walaupun sumber daya alam di negaranya sangat sedikit, Jepang dapat menjadi Negara industri terkemuka di dunia.Ada3 pusat industri yang utama disanadi samping kota0kota industri yang tersebar.

Cina yang terdiri atas RRC danTAIWANmerupakan 2 negara yang terpisah akibat perang saudara.RRC dapat dibagi atas 4 region besar. Yang terpenting ialah region timur yang dialiri 3 sungai besar.Pada region inilah penduduk Cina berkonsentrasi, karena ketiga region lain letaknya di pedalaman dengan kondisi iklim yang kurang mendukung kehidupan. Pertanian dan industri berkembang di region yang pertama itu, berkat factor pendukungnya yang tersedia.

Indiamerupakan Negara dengan masalah penduduk yang tidak terpecahkan sampai dewasa ini. Tiga masalahnya yang utama ialah perbedaan agama, perbadaan suku bangsa dan bahasa serta pertumbuhan penduduk yang sangat pesat.

Di samping menigkatkan usaha pertanianya, India dan Pakistan  juga mengembangkan idustri.India didukung oleh kekayaan sumber daya alamnya berupa bijih besi,batubara,minyak dan gas bumi serta tenaga air.Pakistan memiliki sungai dikembangkan menjadi irigasi yang dapat memperluas daerah pertaniannya sampai ke daerah kering.

3. Benua Afrika

Seluruh Benua Afrika merupakan pleto tua yang telah lama mengalami erosi,sehingga terdapat beberapa puncak sisa erosi edan cekungan-cekungan tempat hasil erosi mengendap. Bagian Timur benua ini merupakan daerah patahan terbesar di dunia tempat deretan danau0danau sampai ke Laut Merah.Sungai-sungai besar terutama Nil yang merupakan sumber kehidupan bagi penduduk Mesir.Sungai ini telah dikendalikan dengan menggunakan bendungan-bendungan dan saluran-saluran, sehingga penduduk Mesir mendapat keuntungan lebih banyak lagi. Mesir juga kaya akan bahan galian yang mendukung industrinya.

Sungai lain ialahZaireyang merupakan urat nadi perhubungan bagi penduduk Zaire.Air sungai ini selalu banyak, karena letaknya di daerah katulistiwa yang iklimnya tropika basah.DASZairemerupakan sebuah cekungan bekas sebuah danau yang telah kering.Kekayaan mineral seperti tembaga,intan dan kobal merupakan sumber kehidupan penduduknya,di samping hasil hutan.

BAB VI

KERJASAMAINDONESIADENGAN NEGARA-NEGARA EROPA DAN AMERIKA

1. Kerjasama Indonesia dengan Negara-Negara Eropa

Eropa merupakan benua nomor dua terkecil (benua terkecil adalah Australia),tetapi berpenduduk 20 % dari penduduk dunia.Eropa dapat di bagi menjadi beberapa region,Regionalisasi yang paling sederhana adalah berdasarkan bahasa yang di pakai dan politik yang dianut, maka dengan demikian Eropa di bagi mnjadi 2 region yaitu Eropa Barat dan Eropa Timur. Uni Soviet dianggap region tersendiri. Negara ini mempunyai wilayah di dua benua yaitu diAsiadan Eropa . Batas antara benua ini tidak jelas, yang dianggap batas adalah pergunungan Ural, yang tidak merupakan kendala bagi transportasi dan komunikasi.

Iklim Benua Eropa sangat berlainan dengan iklimIndonesia, sehingga aktivitas manusia juga jauh berbeda.Negara-negara Eropa dan Uni soviet merupakan Negara maju dengan tumpuan ekonomi mereka di bidang industri. Hal ini di tunjang pula oleh kekayaan Eropa dan Uni Soviet akan sumber alam.

Kerjasama Indonesia dengan Eropa terutama dengan Eropa Barat telah terjalin lama dan dalam berbagai bidang.Eropa merupakan pasar beberapa komoditi Indonesia sedangkan Indonesia mengimpor barang-barang modal maupun teknologi Eropa.Dalam tahun-tahun terakhiir ini kerjasama itu makin insentif terutama di bidag kebudayaan dan pendidikan,serta Eropa sudah menjadi pasar bukan hanya hasil pertanian,tetapi barang-barang hasil manufacturing seperti pakaian jadi.

2. Benua Amerika

Pengalaman pertama dalam geografi regional ialah keadaan alam region itu. Letak benua Amerika dapat di lihat secara, astronomis (lintang dan bujur),geografis (terhadap daerah lain ) maupun geologis ( terhadap gejala geologis yang menonjol pada region itu dan sekitarnya).

Keadaan iklim, vegetasi dan kegiatan manusia erat sekali hubungaunnya dengan relief permukaan daratan benua ini.Pada dasarnya jedua bagian Benua Amerika ini memiliki relief permukaan datran benua ini. Pada dasarnya kedua bagian banue Amerika ini memiliki relief yang mirip. Pergunungan muda yang tinggi menempati bagian narat benua ini sejajar dengan pantai pasifik,di sebelah timur terdapat pergunungan/dtaran tnggi yang relative rendah.Dataran rendah kebanyakan terletak di antara dua deretan pegunungan tadi.

Jika di Amerika utara ada Canadianshield,maka di Amerik SElatan ada Dataran tinggi Guiana di pantai Crribea.Antara dua dataran luas itu terdapat jembatan sempit Amerika Tengah yang berdampingan dengan gugusan pulau0pulau Antila dan Bahama.

Materi Kependudukan di pelajari dengan mengadakan pertandingan kebinekaan penduduk Indonesia.Anda akan dapat menarik kesimpulan adanya bermacam0macam gologan penduduk di Benua Amerika yang luas itu. Namun,anda juga akan tahu penyebab lahirnya golongan penduduk di sana berbeda dengan di Indonesia.Perbedaan di Amerika, karena mereka itu adalah pendatang dari berbagai Negara dan berbagai benua.Ternyata nasib penduduk asli di mana-mana selalu terdesak oleh pendatang yang biasanya lbih maju.Bergantung orang Eskimo dan Indian tidak sampai punah.Kegiatan penduduk juga bergantung kepada kondisi fisik tempat mereka bermukim dan kulitas penduduk itu sendiri.

Bagian kedua mengutarakan bagian Geografi membagi-bagi permukaan bumi atas region0region dengan menunjukkan spesifikasi region tersebut,sehingga region itu merupakan satu kesatuan wilayah dengan sifat fisik dan atau budaya yang jelas berbeda dengan region di benua Amerika.

Kemudian Anda masuk ke bagian region Amerika Serikat yang mempunyai cirri khas penduduknya yang berbahasa Inggris, sekalipun memiliki kebudayaan moziak.Negara adi-kuasa ini mempunyai potensi bahan galian dan bahanbakuhasil prtanian serta sumber tenaga batu bara, minyak bumi dan air yang potensial.Itulah yang mendukung Negara ini menjadi Negara industri paling terkemuka di dunia.

Lain pula Kanada.Negara ini miskin akan tanah subur,namun untung buminya kaya akan bahan galian, sehingga Negara ini juga dapat menjadi Negara industri.pendudknya berkonsentrasi pada jalur tersebut.Brasilia dan Argentina dua Negara di Amerika Selatan.Brasilia di daerah tropic dengan hujan yang turun sepanjang tahundan tertutup hutan selva yang lebat dn Argentina di daerah iklim sedang tetapi kering karena letaknya di bayangan hujan.Kalau Brasilia ditempati orang berbahasa Portugis,maka Argentina berbahasa spanyol.Kalu Brasilia menghasilkan hasil hutan tanaman seperti kopi dan coklat,Argentina terutama menjadi daerah petrenakan.

3.Penutup

Letak astronomis wilayah Indonesia sekitar garis Khatulistiwa,yaitu diantara 6’08’ Lintang Utara dan 11’15’ Lintang Selatan dan membentang dari 94’00 hingga 141’05 bujur Timur karena itu beriklim tropis yang banyak hujan.Indonesia juga banyk terdapat berbagai jenis flora dan fauna. Terjadinya peristiwa sejarah geologi yang menunjukan adanya dataran Sunda dan Sahul pada zaman es,menimbulkan keanekaragaman kehidupan flora dan fauna yang kaya dan kompleks di Indonesia.Flora dan fauna Irian berkerabat dengan flora fauna Irian. Sedangkan flora dan faunaIndonesiabagian barat memepunyai cirri flora fauna Asia.Tetapi sebenarnya jenis fauna Irian Jaya juga merupakan campuran daerah Oriental (Asia ) denganAustralia.

Di Indonesia juga banyak masalah yang bekaitan dengan permasalahan penduduk Indonesia.Permasalahan-permasalahan itu pada dasarnya dapat kita kelompokkan ke dalam masalah-masalah kuantitas penduduk,masalah kualitas penduduk,dan masalah yang berkenaan dengan penyebaran penduduk yang tidak merata.Ketiga aspek masalah itu sama lain sangat berkaitan san satu sama lain tidak bisa dipisahkan.

Usaha-usaha untuk memecahkan masalah penduduk sejak lama.Usaha-usaha untuk mempengruhi perkembangan penduduk dapat digolongkan menjadi dua,yaitu usaha dan kebijaksanaan yang sifatnya pro-nalitas dan anti-natalis. Pro-natalis mempunyai sikap mendorong pertumbuhan penduduk,terutama pada Negara-negara yang penduduknya sedikit seperti Kanada dan Australia.Akan tetapi pada umumnya Negara-negara di dunia bersikap anti-natalis,yaitu sikap-sikap dan keinginan untuk menekan/mengurangi laju pertumbuhan penduduknya.

Kemudian di lihat dari mudah dan sukarnya diperbaharui sumber daya alam dapat diklarifikasikan menjadi sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable natural resources) dan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui ( nonrenewable natural resources).Yang termasuk sumber daya yang mudah diperbaharui antara lain: hutan,tanaman pertanian,perikanan,peternakan.Sedangkan yang sukar diperbaharui,misalnya tanah dan benda-benda tambang.

Indonesiajuga merupakan salah satu Negara berkembang yang titik berat ekonominya dari sector agraris.Terdapat persamaan-persamaan di antara Negara-negara ASEAN ini di amping adanya perbadaan. Perbadaan itu terutama dari kekayaan akan sumber alam.Perbedaan dan perbedaan menimbulkan kerjasama.

Indonesia terletak diantara benua Asia dan Australia.Benua Australia merupakan benua terkecil dan satu-satunya benua yang di huni oleh satu bangsa.Benua ini paling akhir ditemukan .Penemunya adalah orang Inggris.Letak region Asia ini ditentukan oleh jarring-jaring derajat dan bujur. Itulah letak astronomis sebuah region..Secara geologis,Asia juga dikelilingi oleh bagian-bagian yang tebentuk palung dan yang sering kali dilanda gempa.Ini akibat letaknya terhadap lempeng-lempeng litosfer yang lain,beberapa peristiwa gempa pernah melanda beberapa daerah di Asia dapat diterangkan dengan menghubungkan kejadian itu dengan letaknya terhadap daerah tumbukan lempeng.Jepang merupakan Negara kepulauan yang terletak di lepas pantai timur Asia.Tanahnya bergunung api dan sangat banyak dilanda gempa.Dari Samudra Pasifik yang luas itu seringkali Negara ini diserang badai dan tsunami.Berkat keuletan dan semangat kerja keras penduduknya, walaupun sumber daya alam di negaranya sangat sedikit,Jepang dapat menjadi Negara maju dan terkemuka.

Afrika juga merupakan plato tua yang telah lama mengalami erosi,sehingga terdapat beberapa puncak sisa erosi dan cekungan-cekungan tempat hasil erosi mengendap.Bagian Timur benua ini merupakan daerah patahan terbesar di dunia tempat deretan danau-danau sampai ke Laut Merah.

Eropa merupakan benua no.2 terkecil tetapi berpenduduk 20% dari penduduk dunia.Pengenalan pertama dalam geografi regional ialah keadaan alam region itu. Letak benua Amerika dapat dilihat secara,astronomis (lintang dan bujur),geografis (terhadapdaerah lain)maupun geologis(terhadap gejala geologis yang menonjol pada region itu dan sekitarya).

 

DAFTAR PUSTAKA

Djamari,Idris,Omi,& Moh.Ma’mur.(1994).Materi Pokok Pendidikan IPS 1,Bandung:Univeritas Terbuka